Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Petugas SPBU di Bandung Jadi Target Amukan Massa, Ini Kata Polisi

Kompas.com - 01/09/2021, 13:11 WIB
Agie Permadi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang petugas SPBU Cipadung berinisial K, Cibiru, Kota Bandung menjadi target amukan massa, ia dipukuli beberapa orang yang mendatangi SPBU tersebut.

Perisitiwa yang terjadi di SPBU Cipadung, Cibiru, Kota Bandung itu terekam video amatir yang diunggah dan sempat viral di media sosial.

Kapolsek Panyileukan Kompol Hendratmo mengatakan perselisihan itu berawal pada Sabtu 28 Agustus 2021 sekitar 12.30 WIB di sekitar SPBU Cipadung.

Baca juga: Kawanan Perampok Ditangkap Usai Gasak Uang Rp 230 Juta Karyawan SPBU, Polisi: Tersisa Tinggal Pecahan Ribuan

Salah satu operator SPBU berinisial K menyampaikan kepada pedagang di sekitar luar area SPBU untuk tidak merokok.

"Tidak tahu bagaimana, intinya, malah terjadi keributan dan cekcok mulut, dan itu direkam videonya, penggalannya diunggah di medsos, video itu nggak utuh," kata Hendratmo dihubungi Kompas com, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Gasak Uang Rp 230 Juta dari Karyawan SPBU, Kawanan Perampok Ditangkap Polisi

Usai perisitiwa cekcok itu, patroli kepolisian yang melintas di lokasi kemudian menengahi dan menjembatani proses mediasi damai antara pihak yang konflik.

"Saya yang pimpin itu, saya sudah jembatani untuk musyawarah antara pihak SPBU dan pihak keluarga itu secara tertulis, sudah saling memaafkan," ujarnya.

Operator SPBU berinisial K pun sudah membuat video klarifikasi permintaan maaf secara terbuka pada Minggu 29 Agustus 2021.

"Minggunya dia membuat video minta maaf tak bermaksud begitu, bukan niatan hatinya, dia sendiri orang yang lahir dan besar di Kota Bandung, meminta maaf hari minggunya," ungkapnya.

Namun, penggalan video cekcok mulut itu diunggah di media sosial dan kadung viral dilihat para netizen.

Pihak kepolisian pun melakukan antisipasi terkait video itu dengan menempatkan petugas di SPBU tersebut guna mencegah situasi yang tak diinginkan.

"Antisipasi, anggota kita juga sudah ada yang sampaikan maka kita antisipasi. Kita juga ingin ketemu juga dengan perwakilan ormas yang katanya mau datang ke polsek disepakati Selasa (31/8/2021) kemarin. Tapi ternyata teman ormas ini yang datangnya dari luar wilayah kita, tidak langsung ke polsek mereka datang ke SPBU jam 12.00 WIB itu, nyari K ini, maka terjadilah peristiwa pemukulan itu," jelasnya.

Anggota di sekitar lokasi berusaha untuk melerai, namun pemukulan masih terjadi. Akibatnya K mengalami memar akibat pemukulan oleh massa.

"Hari selasanya terjadi lagi, dan kemarin di kantor kita juga dilaksanakan lagi mediasi maaf memaafkan tak saling lapor, dan K juga sudah membuat video yang didampingi oleh perwakilan ormas itu meminta maaf," katanya.

Menurutnya, persoalan ini sedari awal telah dimusyawarahkan dan terjadi kesepakatan damai.

Namun karena penggalan video ini kadung viral maka terjadilah perisitiwa pemukulan itu.

"Berkaitan dengan berita viral, ada baiknya apalagi di masa pandemi ini sebaiknya kita bijak menyikapi, melihat dan mendengar beritanya, kalau nggak ngerti (permasalahannya) konfirmasi aparat terkait itu lebih fair, semoga ini tak terulang lagi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com