KOMPAS.com - Berita soal pembunuhan keluarga di Subang, Jawa Barat, menyita perhatian pembaca di Kompas.com hari kemarin.
Polisi masih berusaha melacak sejumlah bukti kasus pembunuhan terhadap Tuti (55) dan anaknya, Amelia Mustika Ratu (23).
Seperti diketahui, Tuti dan anaknya Amelia Mustika Ratu ditemukan tak bernyawa di bagasi mobil Alphard milik mereka yang terparkir di halaman rumah korban di kawasan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).
Selain itu, berita tentang protes Gubernur Ganjar Pranowo soal alokasi vaksin juga menjadi sorotan.
Hal itu terungkap setelah 4 daerah di Jateng tak dapat alokasi vaksin Covid-19.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soroti soal kebijakan pemerintah pusat terkait empat daerah di wilayahnya yang belum kembali mendapat jatah alokasi vaksin.
Seperti dikatahui, empat daerah tersebut yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kota Pekalongan.
Ganjar sebut alokasi vaksin titipan organisasi masyarakat dan DPR seharusnya tidak mengganggu usaha daerah mencapai target vaksinasi.
Baca berita selengkapnya: Ganjar Sebut Vaksinasi di Jateng Terhambat "Titipan" Ormas dan DPR
Yosef (55), suami korban, mengaku kaget saat pulang ke rumah dan menemukan ceceran darah.
"Dia (Yosef) janjian dengan caddy golf. Dia mau pulang dulu bawa stik golf yang disimpan di rumahnya di Ciseuti. Itu juga yang disampaikan dalam BAP," ucap Rohman Hidayat, pengacara Yosef.
Saat itu, Yosef merasa curiga lantaran tak menemukan anak dan istrinya, sementara rumah dalam kondisi berantakan.
Yosef kemudian menemukan ceceran darah mulai dari kamar korban hingga ke arah mobil Toyota Alphard.
Baca berita selengkapnya: Merangkai Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya, anggota DPR RI Hasan Aminuddin ditangkap KPK pada Senin (30/8/2021).
Keduanyaditangkap bersama 10 orang lainnya, termasuk camat dan kepala desa di wilayah Probolinggo.
Puput dan Hasan serta seorang camat ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait seleksi jabatan di Pemkab Probolinggo pada tahun 2019.
Baca berita selengkapnya: 5 Hal soal Puput Tantriana, Bupati Probolinggo yang Ditangkap KPK, Jadi Kepala Daerah Wanita Termuda di Usia 30 Tahun
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi Kombes Faisal Ramadhani menjelaskan, pihaknya mengamankan empat orang diduga anggota KKB.
Penangkapan itu berawal kecurigaan petugas terhadap sebuah mobil yang mondar-mandir di jembatan Kali Brazza,
"Jadi ada satu mobil berwarna hitam yang suka mondar-mandir dari Dekai ke lokasi kejadian (jembatan Kali Brazza), ketika dilacak kendaraan tersebut justru melintas di depan Mapolres (Yahukimo) dan langsung digiring masuk ke dalam," ujar Faisal di Jayapura, Senin (30/8/2021).
Baca berita selengkapnya: Bermula Kendaraan Mencurigakan Mondar-mandir, Petugas Tangkap 4 Orang yang Terlibat KKB di Yahukimo
Seperti diketahui, dari OTT Bupati Probolinggo, KPK menyita uang Rp 360 juta.
Uang tersebut diduga digunakan untuk mahar jabatan yang melibatkan belasan sekretaris desa.
Menurut salah satu Ketua LSM Kabupaten Probolinggo, Syamsudin, praktik korupsi tak patut dilakukan oleh pejabat pemerintahan, termasuk Bupati.
"Kami berharap KPK mengusut tuntas prak korupsi sampai ke akar-akarnya," pungkasnya.
Baca berita selengkapnya: Mahar Jabatan di Balik Penangkapan Bupati Probolinggo, Diduga Minta Sekdes Bayar Rp 30 Juta agar Jadi Pjs Kades
(Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi, Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Pythag Kurniati, Rachmawati, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.