Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Harun mengakui bahwa pada akhir pekan telah terjadi kepadatan lalu lintas di kawasan Puncak Bogor.
Sehingga tim gabungan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor harus melakukan evaluasi terkait peningkatan mobilitas masyarakat.
“Kalau kita lihat kepadatan akhir pekan kemarin itu hampir dipenuhi kendaraan roda dua. Sehingga kita sempat lakukan penyekatan di beberapa titik seperti di Gadog, Ciawi, Rainbow Hills Gunung Geulis, bahkan ada beberapa yang kita sekat penuh, jadi hanya masyarakat sekitar saja yang boleh masuk,” ungkapnya.
“Jadi kita sepakati nanti akan dilakukan uji coba pelaksanaan ganjil genap setiap weekend, akan kita mulai laksanakan pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. Nanti sambil kita lihat apa kekurangan dan kelebihannya,” sambungnya.
Harun menyebut, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat sambil melaksanakan uji coba penerapan ganjil genap tersebut.
Ia berharap, uji coba pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap ini bisa efektif menekan pengunjung ke kawasan Puncak Bogor.
“Ganjil genap ini berlaku untuk semua masyarakat, baik dari Kabupaten Bogor maupun dari luar (daerah), tapi ada beberapa pengecualian untuk kendaraan damkar, ambulans, angkot, kendaraan tenaga kesehatan, kendaraan dinas, pengangkut logistik dan beberapa kendaraan lainnya,” ujarnya.
Harun menambahkan bahwa pengendara masih diwajibkan untuk menunjukkan bukti sertifikat vaksin kepada petugas ketika hendak menuju Puncak Bogor.
"Persyaratan harus sudah vaksinasi tetap kita berlakukan. Melalui aplikasi PeduliLindungi bisa terlihat yang bersangkutan sudah divaksin atau belum. Jadi setelah menyaring dengan (sistem) ganjil genapnya, berikutnya kita saring melalui sertifikat vaksinasi itu," jelas Harun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.