SURABAYA, KOMPAS.com - Dalam pencapaian vaksininasi, tercatat ada 5 daerah yang menjadi juru kunci terendah dalam merealisasikan suntik vaksin pada masyarakatnya.
Lima daerah tersebut terlihat dalam data dashboard vaksinkemenkes.go.id yaitu 4 Kabupaten yang berada di Pulau Madura dan satu Kabupaten Sitobondo.
Juru bicara Satgas Covid-19 dr Makhyan Jibril Alfarabi mengatakan, ada beberapa penyebab realisasi vaksin yang masih terlihat rendah.
Salah satunya daerah tersebut terbatas tenaga kesehatan sehingga tak memiliki sentra vaksin.
Baca juga: Mengembalikan Merariq...
"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi beragamnya capaian vaksinasi di Jawa Timur. Salah satunya tidak semua daerah memiliki sentra vaksinasi massal seperti yang sudah banyak dilakukan di daerah perkotaan," kata Jibril, Selasa (31/8/2021).
Faktor berikutnya bagi Jibril kesadaran setiap masyarakat terkait manfaat dari suntik vaksin, sehingga sangat berbanding terbalik jika dilihat dari daerah yang capaian vaksinasinya tinggi di atas 70 persen.
"Selain itu, daerah yang capaian vaksinasinya tinggi juga disebabkan oleh minat masyarakat yang juga sangat tinggi serta dipengaruhi oleh tingkat literasi dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadahi," urai dia.
Berbagai macam upaya pendekatan yang telah dilakukan oleh dokter muda tersebut, agar capaian vaksin di daerah yang terbilang rendah agar meningkat.
Lebih-lebih saat ini Jatim memiliki target sebanyak 31.826.206 warga yang harus disuntik vaksin dosis satu ataupun dua.
"Semua itu meliputi tenaga kesehatan (nakes), lanjut usia (lansia), petugas publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum, serta anak-anak usian 12-17 tahun," ujar dia.
Rincian daerah yang capaian vaksinasinya rendah yakni Kabupaten Sampang mencapai 10.08 persen atau sebanyak 74.702 warga, dan dosis dua 4,02 persen atau 29.799 warga yang sudah disuntik vaksin.
Kemudian, Kabupaten Suemenep mencapai 10,37 persen atau 93.338 warga, dosis dua 4,84 persen 43.565 yang sudah divaksin.
Sedangkan Kabupaten Pamekasan mencapai 11 persen atau setara 71.809 orang, dosis dua sebanyak 5,99 persen atau setara 39.097 warga.
Lalu, Kabupaten Bangkalan sebanyak 12,70 persen atau 104.818 warga, dan dosis dua sebanyak 6,21 persen atau 51.232 warga.