Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi 50.000 Pelajar SD-SMP di Kota Malang Ditarget Rampung September 2021

Kompas.com - 31/08/2021, 09:13 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang memulai vaksinasi untuk pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD).

Vaksinasi itu ditargetkan selesai pada September 2021.

"Target dari pusat dihabiskan di Oktober. Tapi kami minta Dinkes dipercepat, September sudah habis semua, siswa tervaksin," kata Wali Kota Malang, Sutiaji di sela kegiatannya pada Senin (30/8/2021).

Baca juga: Bertambah Malang Raya dan Solo Raya, Ini Daerah Aglomerasi yang Turun di Level 3 PPKM

Setelah vaksinasi untuk siswa SMP dan SD selesai, pihaknya akan merencanakan kegiatan sekolah tatap muka.

"Ya nanti kita lihat (sekolah tatap muka)," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana mengatakan, vaksinasi untuk pelajar dimulai dari siswa di SMPN 5 Kota Malang yang berjumlah sekitar 600-700 siswa.

Nantinya, vaksinasi akan terus berjalan dengan menyasar siswa di setiap sekolah secara bergiliran.

Suwarjana mengatakan, target pelajar yang akan divaksin sebanyak 50.000 siswa. Terdiri dari 45.000 siswa SMP dan 5.000 siswa SD, baik negeri maupun swasta.

Jumlah pelajar SD hanya sedikit karena yang divaksin hanya siswa di kelas 6 atau yang usianya 12 tahun ke atas.

"Target kami sampai 50.000. SMP 45.000, SD 5.000. Karena SD kan hanya kelas 6 saja, tidak semuanya. Hanya yang usianya sudah 12 tahun ke atas," jelasnya.

Baca juga: Gelar Dangdutan Saat PPKM, Anak Kades di Malang Jadi Tersangka

 

Izin orangtua

Sementara itu, vaksinasi untuk pelajar ini dilakukan dengan izin orangtua. Semua pelajar yang akan divaksin harus melalui izin dari orangtua masing-masing.

"Termasuk vaksin ini juga harus dengan persetujuan orangtua. Kalau tidak diizinkan ya mungkin dia tidak boleh bergabung dulu," katanya.

Sementara untuk guru dan tenaga pendidik, Suwarjana mengatakan sudah tervaksin semua kecuali yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Guru semua sudah, kecuali yang komorbid," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com