SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar rapat virtual dengan seluruh kepala sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) pada Senin (30/8/2021).
Rapat virtual ini digelar untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19.
Eri mengatakan, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35/2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, Level 2, Covid-19 di wilayah Jawa-Bali, Surabaya masuk di level 3 dan diizinkan untuk melaksanakan PTM secara terbatas dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Meski demikian, Eri akan membuat kebijakan sendiri dengan kapasitas maksimal 25 persen.
Adapun rencana pelaksanaan PTM untuk SD dan SMP di Surabaya akan dimulai pekan depan.
"Memang di dalam aturan tersebut disampaikan bahwa kapasitas maksimalnya 50 persen, tapi saya memiliki kebijakan sendiri, saya akan buka dengan kapasitas maksimal 25 persen terlebih dahulu. Rencananya, PTM ini akan dimulai Senin depan (6/9/2021)," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Senin.
Baca juga: Kisah Syahri, Ketua RT di Surabaya, Kejar Warga Terpapar Covid-19 yang Berkeliaran di Pasar
Ia menjelaskan, PTM harus dilakukan secara bertahap. Oleh sebab itu, ia mengambil keputusan untuk kapasitas maksimal 25 persen siswa.
"Inilah bentuk kehati-hatian kita dalam melaksanakan PTM secara terbatas. Kalau sekolahnya konsisten menerapkan peraturan sesuai Inmendagri, otomatis akan kita naikkan kapasitasnya menjadi 30 persen sampai dengan 50 persen secara bertahap," tutur Eri.
Eri menyampaikan, sekolah yang akan melaksanakan PTM harus melawati proses asesmen terlebih dulu.
Menurutnya, hal ini harus dilakukan untuk memastikan seberapa siap sarana dan prasarana sekolah untuk melaksanakan PTM.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada seluruh kepala sekolah ketika PTM dijalankan, maka protokol kesehatan (prokes) harus benar-benar dilaksanakan.
"Di dalam Inmendagri itu disebutkan kalau PTM itu ada aturan sebelum memulai pelajaran seperti apa, sesudah pembelajaran seperti apa, dan saat istirahat tetap berada di kelas. Nah, itu semua harus benar-benar dijalankan," ujar Eri.