"Ada program untuk mengakali pertemuan tatap muka, di mana siswa membuat belajar kelompok yang melebihi 10 orang dan gurunya datang," kata Firdaus.
Kegiatan semacam ini, menurutnya, justru berbahaya bagi kesehatan anak-anak.
Sebab, penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan ini tidak dapat dikontrol.
"Ini berbahaya bagi kesehatan anak. Ini bukan rasa sayang kepada anak-anak. Mereka membuat program ini atas izin orangtua," ucap Firdaus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.