LEBAK, KOMPAS.com - Kabupaten Lebak Banten ternyata tidak punya sirine peringatan dini tsunami di kawasan pesisir.
Diketahui, Lebak menjadi salah satu wilayah yang terancam dampak jika terjadi gempa megathrust di selatan Jawa.
Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan, Lebak hingga saat ini belum mendapat jatah pemasangan sirine di seluruh pesisir pantai.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Waingapu, NTT, Tidak Berpotensi Tsunami
Pihaknya sudah mengajukan, namun belum dikabulkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Untuk mengantisipasi terjadi bencana tsunami, Febby mengatakan akan memanfaatkan pengeras suara masjid sebagai peringatan dini.
"Kita sudah berkomunikasi dengan Orari (Organisasi Radio Amatir Indonesia) dan Rapi (Radio Antar Penduduk Indonesia) untuk memanfaatkan speaker masjid di titik-titik terdampak ancaman tsunami, teknisnya mereka yang akan mengerjakan," kata Febby ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (30/8/2021).
Kata dia, rencana tersebut juga disampaikan kepada BMKG, dan diperbolehkan.
Dari segi biaya, pemanfaatan pengeras suara masjid jauh lebih murah dibanding pengajuan sirine dari BMKG.
"Sudah dihitung diperkirakan tidak sampai Rp 200 juta untuk memanfaatkan speaker masjid, sementara harga sirine kan miliyaran," kata Febby.
Cara kerja pengeras suara masjid saat ada peringatan tsunami, kata Febby, juga serupa dengan Sirene dari BMKG lantaran perintah awalnya berasal dari BMKG, yang kemudian diinstruksikan peringatan dari pusat Early Warning System (EWS) yang ada di BPBD Lebak.
"Ketika ada peringatan tsunami dari BMKG, kita tekan tombol peringatan dari EWS pusat yang terhubung ke speaker masjid, kemudian speaker masjid akan berbunyi selayaknya sirine peringatan," kata dia.
Sebagai persiapan gempa megathrust yang mungkin akan terjadi, Febby mengatakan, di Kabupaten Lebak sudah dilakukan mitigasi bencana dengan memasang rambu-rambu dan menyiapkan shelter buatan dan alami untuk evakuasi masyarakat.
"Dari sekitar 200 rambu-rambu sudah terpasang setengahnya, masih dikerjakan hingga saat ini, sementara shelter sudah ada di Kecamatan Wanasalam, Cihara, Panggarangan dan Bayah," kata dia.
Dari pemetaan wilayah terdampak gempa megathrust di wilayah Lebak, ada enam kecamatan terdampak yakni Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah dan Cilograng dengan sekitar 65.000 kepala keluarga yang terdampak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.