KOMPAS.com - Aksi vandalisme bernada provokatif di tembok Sekolah Dasar Negeri (SDN)Tukangan, di Jalan Suryopranoto, Kota Yogyakarta, membuat resah pihak sekolah.
Menurut Kepala Sekolah SDN Tukangan Sardi, aksi vandalisme di tembok sekolah sudah sering terjadi.
Bahkan, kata Sardi, setiap kali dihapus dan bersih, tak berselang lama tembok sudah ada tulisan lagi.
Baca juga: Belajar Tatap Muka Segera Digelar di Sejumlah Kota, Ini Daftar dan Syaratnya
"Jadi dalam satu minggu ini ada tiga kali kejadian. Pertama itu hari Selasa kemarin, dan hari Rabu tulisannya dihapus. Kamis ada lagi, terus Jumat dihapus," katanya, saat ditemui Tribun Jogja, Senin (30/8/2021).
Sardi sempat geleng kepala karena aksi vandalisme itu terjadi saat sekolahnya hendak akreditasi.
"Kebetulan bersama momennya sekolah ini tanggal 2 (September) harus akreditasi kok ya ada-ada aja," kata dia.
Dirinya menduga, aksi vandalisme itu dilakukan pada dini hari. Pasalnya, pada hari Jumat (27/8/2021), dirinya dan sejumlah guru kerja lembur hingga pukul 22.00 WIB.
Saat hendak pulang ke rumah masing-masing, tembaok di sekolah itu masih bersih tak ada coretan.
"Hari Jumat malam itu dinding masih bersih. Kami pulang sekitar jam 22.00, itu masih bersih," jelasnya.
Baca juga: Dipindah ke Lapas Perempuan Yogyakarta, Tersangka Kasus Sate Sianida Dikarantina
Kemudian hari Sabtu (28/8/2021) ketika ia hendak ke sekolah untuk melanjutkan pemenuhan dokumen akreditasi sekolah, Sardi terkejut karena sudah banyak sekali tulisan yang menghiasi dinding pembatas sekolah itu.
"Saya berhenti di perempatan dekat sekolah, melihat ada tulisan banyak kan kaget. Ya ampun kok sudah ada tulisan lagi yang lebih banyak. Padahal tanggal 2 nanti ada penilaian akreditasi," terang dia.
Baca juga: Coretan di Tembok Itu Cara Saat Kebebasan Bersuara Terbatas, Sekarang Justru Dibatasi
Sementara itu, menurut Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori, aksi vandalisme di tembok sekolah juga membuat resah warga sekitar sekolah.
Dirinya berharap pihak terkait segera mengatasi aksi vandalisme tersebut.
"Ya jelas terganggu lah, bukan hanya SD Tukangan saja tetapi masyarakat umum juga. Dan terkait langkah hukum ya biar yang berkompeten saja yang melakukan upaya," kata Budi.
Baca juga: Catut Nama Mantan Wali Kota Rudy, Residivis Ini Peras Mantan Ajudan Jokowi dan Kepala Dinas