Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Sekolah, Walkot Pontianak Klaim Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Telah Sesuai Prokes

Kompas.com - 30/08/2021, 14:29 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di sekolah yang ada di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), sudah berjalan lebih dari sepekan.

Sejak mulai diterapkannya PTM tanggal 18 Agustus 2021, secara umum berjalan lancar dan aman.

Sekolah-sekolah yang menggelar PTM juga telah melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari perlengkapan sarana prasarananya hingga jumlah siswa maupun jadwal pembelajaran yang diatur sedemikian rupa.

Baca juga: Kapan Solo Bisa Memulai Kembali Sekolah Tatap Muka, Gibran Konsultasi ke Pusat dan Provinsi

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memantau pelaksanaan PTM di SDN 03 dan SMPN 3 Pontianak.

Satu per satu ia memasuki kelas dan berkomunikasi dengan siswa untuk mengingatkan mereka agar tetap mengenakan masker serta mencuci tangan saat hendak masuk kelas maupun setelah meninggalkan kelas.

"Adik-adik senang tidak sudah bisa belajar di sekolah?" tanya Edi di hadapan siswa Kelas Satu SDN 03, Senin (30/8/2021).

Para siswa pun serempak menjawab senang karena bisa bertemu guru dan teman-teman di sekolah.

Hasil dari pengamatannya, PTM di SDN 03 berjalan baik dan sesuai harapan karena menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Bahkan, siswa SD kelas satu tertib dan patuh mengenakan masker selama proses belajar mengajar.

Demikian pula para guru yang kerap mengingatkan siswanya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Bandung Kini PPKM Level 3, Wali Kota Oded Pertimbangkan Buka Sekolah Tatap Muka

Pihaknya juga memastikan para guru sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

Untuk penyiapan fasilitas penunjang penerapan protokol kesehatan di sekolah menjadi kewajiban.

"Sarana prasarana yang wajib itu seperti tempat cuci tangan lengkap dengan sabun, pengukur suhu tubuh dan siswa diwajibkan menggunakan masker termasuk bagi orang tua yang mengantar anak ke sekolah," jelas Edi.

Edi mengajak para siswa untuk menjadi duta siswa tangguh terhadap pandemi Covid-19, yang mana mereka menjadi contoh bagi siswa-siswa lainnya dalam kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan.

Dengan demikian, mereka juga akan menjadi contoh bagi lingkungan tempat tinggalnya terutama dalam lingkungan keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com