Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Demo di RS Mandalika, Minta Ganti Lahan Sepak Bola

Kompas.com - 30/08/2021, 14:14 WIB
Idham Khalid,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Sengkol, Lombok Tengah, melakukan aksi demonstrasi di depan Rumah Sakit Mandalika, Lombok Tengah, Senin (30/8/2021)

Kedatangan ratusan masa ini menuntut Pemerintah Daerah Lombok Tengah atas lahan lapangan sepak bola yang kini telah dibangunkan RS Mandalika.

“Kedatangan masyarakat ini sebagai bentuk protes meminta lahan pengganti lapangan sepak bola, yang telah terbangun RS di sini,” kata Sekertaris Desa Sengkol, Nursam, saat ditemui di lokasi.

Nursam menuturkan, awal mulanya tanah tempat dibangunnya RS Mandalika ini merupakan tanah milik warga yang dihibahkan ke desa.

Baca juga: Mereka yang Masih Tinggal di Lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika...

Namun, pada tahun 2017 silam, tanah tersebut dihibahkan dan disertifikatkan Pemda Lombok Tengah agar dapat penganggaran dari APBD.

Seiring berjalan waktu, pada tahun 2019, tanah ini diminta pemda untuk dibangunkan rumah sakit, dengan catatan akan menggantikan lokasi lapangan ke tempat lain.

“Awalnya ini kan tanah hibah nenek moyang kami, terus kami serahkan ke Pemda, dan pada 2019 tanah ini oleh Pemda akan dijadikan RS, dengan syarat akan ada lahan pengganti,” kata Nursam.

Hingga dua tahun lamanya, pihak pemerintah Lombok Tengah belum juga bisa menyiapkan lahan pengganti untuk masyarakat yang akan melakukan aktivitas olahraga, sehingga masyarakat memprotes akan hal ini.

 

Menanggapi respons masyarakat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Tengah Jalaludin menyampaikan, bahwa belum terealisasi pengadaan lapangan tersebut karena terbentur anggaran daerah.

“Kendalanya kami daerah ini keterbatasan anggaran, untuk melakukan pembebasan lahan, terlebih dengan adanya pandemi covid ini,” kata Jalaludin.

Dirinya menegaskan akan memperjuangkan aspirasi masyarakat, dan akan segera melakukan langkah penentuan lokasi dan menentukan harga sesuai appraisal.

Baca juga: Cerita Nelayan yang Masih Tinggal di Sirkuit MotoGP Mandalika Sampai Ganti Rugi Dibayar...

“Untuk anggaran yang dibutuhkan, kami belum berani sebut, karena kami belum tahu nilai appraisalnya, untuk tanah sudah ada sekita 1,5 hektare tidak jauh dari sini,” kata Jalaludin.

Jalaludin meminta ke pada masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas terlebih Kecamatan Pujut tempat diselenggaranya perhelatan MotoGP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Regional
Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Regional
Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Regional
Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Regional
Ternyata, Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Orang Kabur Usai Kecelakaan

Ternyata, Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Orang Kabur Usai Kecelakaan

Regional
Dosen Universitas Pattimura yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Belum Diperiksa, Begini Penjelasan Polisi

Dosen Universitas Pattimura yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Belum Diperiksa, Begini Penjelasan Polisi

Regional
Angka Stunting di Riau Turun Jadi 13,6 Persen, Pj Gubernur SF Hariyanto Berikan Apresiasi

Angka Stunting di Riau Turun Jadi 13,6 Persen, Pj Gubernur SF Hariyanto Berikan Apresiasi

Regional
Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Palembang Dimakamkan Satu Liang

Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Palembang Dimakamkan Satu Liang

Regional
Sesuai Arahan Pj Gubernur Bahtiar, Dinkes Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Tana Toraja

Sesuai Arahan Pj Gubernur Bahtiar, Dinkes Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Tana Toraja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com