Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Temuan Batu Mirip Gamelan di Makam Penari Ronggeng

Kompas.com - 30/08/2021, 13:27 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Setiap bulan Suro, sudah menjadi kebiasaan bagi warga Papak untuk kerja bakti membersihkan Makam Sintren.

Pemakaman umum di Pedukuhan Papak, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), itu terletak di kaki sebuah bukit dan di pinggir sungai Papak.

Salah satu makam yang turut dibersihkan adalah sebuah makam tua tanpa nisan, yang disebut warga makam seorang bernama Simplek.

Para sesepuh di Papak mengenal Simplek sebagai penari ledek atau ronggeng di masa lalu. Nama itu pun didapat mereka dari cerita orang tua terdahulu.

Hari itu, saat membersihkan makam Simplek, warga menemukan batu-batu.

Baca juga: Bersih-bersih Makam Tua, Warga Kulon Progo Temukan Batu-batu Mirip Gamelan

Warga lantas menggali hingga kedalaman hampir satu meter. Di sana, mereka menemukan puluhan batu berbentuk tak biasa.

Oleh warga, penemuan itu disebut batu gamelan. Kenapa? Karena warga menganggap batu itu mirip bagian gamelan.

“Bentuknya seperti perangkat gambang dan bonang. Bahannya seperti batu candi. Batu seperti ini tidak ada di sekitar sini,” ujar tokoh warga Papak, Jemangin, Kamis (26/8/2021).

Sesepuh warga Papak, Kasdi (72), menuturkan, dahulu, di makam Simplek juga ditemukan semacam batu relief perempuan bersanggul duduk bersila. Namun, batu itu hilang pada 1991.

Baca juga: Di Makam Tua, Warga Temukan Batu Gamelan, Arkeolog: Perlu Pengkajian

 

Tanggapan arkeolog

Warga kerja bakti membersihkan sebuah makam tua sebagai bagian dari tradisi Bulan Suro. Kerja bakti malah menemukan batu-batu dengan bentuk tidak biasa di pemakaman umum Makam Sintren, Pedukuhan Papak, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menduga sebagai batu bernilai cagar budaya, warga membersihkannya.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Warga kerja bakti membersihkan sebuah makam tua sebagai bagian dari tradisi Bulan Suro. Kerja bakti malah menemukan batu-batu dengan bentuk tidak biasa di pemakaman umum Makam Sintren, Pedukuhan Papak, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menduga sebagai batu bernilai cagar budaya, warga membersihkannya.

Arkeolog Danang Indra Prayudha, mengatakan, butuh proses panjang untuk memastikan status benda yang disebut warga sebagai batu gamelan itu.

“Langkah pertamanya adalah mendatangi lokasi untuk survei, kemudian ada mengukur, mendokumentasikan, hingga sampai pada sidang tim penetapan cagar budaya. Sidang ini yang akan menentukan arah obyek akan seperti apa,” ucapnya, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Mengenal Reti Iyang, Kuburan Batu Megalitikum dengan Relief Ikan di Sumba Timur dan Kisah Umbu Mehanguru Mehataku

Menurut Danang, perlu pengamatan lebih lanjut soal temuan itu karena sebelumnya pernah ada penemuan benda klasik juga di Papak.

"Bisa jadi bagian dari (penemuan) dulu. Tapi kami perlu kajian lebih akademis,” tuturnya.

Baca juga: Ken Dedes: Wanita Terpelajar, Ibu Para Raja

Penemuan itu terjadi pada 2003 lalu. Di pekarangan milik salah seorang warga Papak, ditemukan lingga, batu bulat semacam gandik atau batu penggiling, dan benda menyerupai batu nisan.

Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo Siti Isnaini menambahkan, ada sejumlah prosedur yang harus ditempuh untuk bisa menetapkan temuan batu gamelan tersebut sebagai peninggalan purbakala atau cagar budaya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Dani Yulius Zebua | Editor: Khairina, Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com