Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Penodong Bersenjata Gunakan Jeep Willys untuk Minta Permen dan Rokok

Kompas.com - 30/08/2021, 13:06 WIB
Agie Permadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah rekaman video memperlihatkan aksi penodongan di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Para pelaku terlihat masuk ke sebuah toko dan meminta pegawai toko mengambilkan sesuatu.

Saat pegawai toko masuk ke dalam, pelaku mengambil barang-barang di tempat itu.

Baca juga: Bagaimana Perlindungan Kerja Kurir COD, Belajar dari Kasus Penodongan Pistol di Bogor?

Ketika pegawai kembali dari dalam, pelaku seperti memberikan ancaman.

Bahkan, pelaku terlihat hendak mengeluarkan sesuatu yang disimpan di punggungnya.

Diduga benda tersebut adalah senjata.

Pelaku yang diduga lebih dari dua orang itu kemudian pergi menggunakan mobil Jeep Willys.

Aksi pelaku ini terekam kamera pengawas atau CCTV di sekitar toko.

Video tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.

Kepala Kepolisian Resor Kota Bandung Kombes Hendra Kurniawan membenarkan bahwa aksi dalam video itu merupakan penodongan.

Menurut Hendra, pelaku yang menggunakan Jeep Willys melakukan penodongan dan mengambil barang-barang di toko yang berlokasi di Jalan Raya Bojongsoang, Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Kejadian dalam video itu terjadi pada Sabtu (28/8/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Wali Kota Sebut PPKM di Bandung Aman Terkendali

"Video ini sempat viral. Kita lakukan penyelidikan dan pendalaman. Lebih kurang tidak sampai 12 jam berhasil diungkap, pelakunya 4 orang," kata Hendra di Mapolresta Bandung, Senin (30/8/2021).

Adapun para pelaku perampokan yakni ZZ (40), SG (36), dan NK (43).

Sedangkan seorang pelaku lainnya yakni Thole masih dalam pengejaran dan masuk daftar pencarian orang (DPO).

Meskipun empat pelaku ini menggunakan Jeep Willys, polisi memastikan tidak ada kaitannya dengan komunitas tertentu.

 

Menurut Hendra, pada Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB, polisi berhasil menangkap ZZ di jalan Raya Bojongsoang, dan melakukan pengembangan sehingga menangkap pelaku lainnya.

Menurut Hendra, keterangan para pelaku selalu berubah-ubah.

Berdasarkan pemeriksaan, keempat pelaku ini ke toko tersebut untuk meminta sejumlah uang.

"Uang yang diambilnya tak seberapa, tapi karena menggunakan senjata ini yang cukup meresahkan," kata Hendra.

Saat melakukan aksinya itu, pelaku dalam kondisi sadar, tidak ada pengaruh minuman keras.

Tak hanya meminta uang di toko, para pelaku juga sempat mendatangi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk mengisi bensin.

Namun, seusai meminta petugas mengisi bensin penuh, para pelaku tidak memberikan bayaran yang sesuai.

"Minta diisi full, tapi bayarannya cuma Rp 50.000. Sementara yang di toko, pelaku hanya mengambil permen dan rokok, kerugiannya hanya cuma Rp 800.000," tutur Hendra.

Para pelaku yang mengaku sebagai warga Kabupaten Bandung ini dinilai melakukan tindakan pemerasan disertai kekerasan.

"Karena memperlihatkan senjatanya dan menarik mengokang (pistol)," ucap Hendra.

Atas tindakannya, pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dan Undang-Undang Darurat tentang Kepemilikan Senjata Api.

"Ancaman hukumannya 12 tahun penjara," kata Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com