Menurut Yandi, tren budidaya umbi porang akan berkelanjutan, mengingat peluang pasar yang terbuka luas.
Apalagi, kebutuhan tepung porang sebagai bahan baku produk pangan dan kosmetik yang meningkat setiap tahunnya.
“Kebutuhan ekspornya saja baru tersuplai 10 persen. Belum kebutuhan di dalam negeri. Jadi, peluang pasar masih sangat tinggi, bahkan bisa dibilang no limit,” kata Yandi.
Oleh karena itu, ia dan kelompoknya melakukan ekspansi 10 hektar lahan untuk musim tanam tahun ini.
“Pengolahan lahan sudah mulai berjalan, rencana kita tanam lagi di bulan 10 (Oktober). Agar maksimal, sebulan sebelum tanam lahan harus diolah dulu, termasuk pemupukan,” ujar Yandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.