Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Syahri, Ketua RT di Surabaya, Kejar Warga Terpapar Covid-19 yang Berkeliaran di Pasar

Kompas.com - 30/08/2021, 05:08 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Ia akhirnya meminta warga untuk tidak menyepelekan Covid-19.

Di sisi lain, warga yang tidak terpapar juga tidak memberikan stigma buruk kepada warga yang sedang terpapar Covid-19.

"Makanya, dari situlah pembelajarannya. Mulai dari keluarga, sampai ke masyarakat, Covid-19 ini memang enggak boleh disepelekan, juga kita enggak boleh mendiskreditkan orang (yang positif), enggak boleh kita ini menjauhkan orang yang terpapar, tapi tetap kita harus merangkul mereka dengan protokol kesehatan," ucap Syahri.

Menurut Syahri, warga yang sedang terpapar membutuhkan kehadiran warga lainnya untuk memberikan semangat dan dukungan agar mereka yang terpapar juga memiliki semangat untuk bisa sembuh.

"Supaya mereka yang memang terpapar juga terbantu karena mendapat support dari warga yang lain. Nah, yang tidak terpapar lebih hati-hati dalam menghadapi virus corona," kata Syahri.

Syahri pun mengungkapkan mengapa cerita mengejar warganya yang terpapar Covid-19 di pasar menjadi pengalaman yang sangat membekas di benaknya.

Baca juga: Aplikasi Usul Bansos Diluncurkan, Warga Surabaya yang Butuh Bantuan Diminta Melapor

Karena dengan pengalaman itu, menurut Syahri, dirinya akhirnya bisa mengevaluasi diri bahwa warganya ini butuh dukungan dan diselamatkan dari bahaya Covid-19.

"Dari pengalaman itu, saya jadi bisa mengevaluasi. Kalau saat itu saya biarkan, tidak kita cegah, otomatis virus ini akan ke mana-mana," kata Syahri.

Setelah peristiwa itu, Syahri bersama pengurus RT setempat dan Satgas Covid-19 membuat gerakan yang lebih komprehensif untuk memberikan edukasi kepada warga.

"Dari pengalaman itu, akhirnya kita lebih mengutamakan upaya pencegahannya. Terus juga, kalaupun ada yang terpapar, apa yang harus mereka lakukan terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain seperti apa, nah itu yang menjadi fokus kami dan kita lakukan selama ini," kata Syahri.

"Ini kan buah pengalaman dari warga yang berkeliaran saat itu, agar tidak terulang lagi. Sehingga, dengan edukasi dan pendekatan lain, masyarakat juga bisa memiliki pemahaman yang utuh tentang betapa bahayanya virus ini," imbuh Syahri.

Baca juga: Soal Pembelajaran Tatap Muka, Surabaya Ikuti Inmendagri dan SKB 4 Menteri, Ini Alasannya

Kini, di RT 02 yang terdiri dari 75 kepala keluarga (KK) itu, tidak ada satu pun yang terkonfirmasi positif alias nol kasus.

Menurut Syahri, perjuangan dan kerja keras yang ia lakukan bersama warga lain sangat membantu sehingga wilayahnya terbebas dari Covid-19.

Meski demikian, ia tidak ingin jemawa dan tetap meminta warganya untuk menjaga protokol kesehatan dengan ketat karena pandemi di Surabaya masih ada.

"Alhamdulillah sudah nol kasus di wilayah saya. Satu bulan lalu sudah sembuh. Jadi, satu bulan yang lalu itu ada 16 orang yang terpapar dan isolasi mandiri semua di rumah," kata Syahri.

"Kita gotong royong dengan warga, dengan satgas, koordinasi dengan satgas kelurahan maupun puskesmas. Alhamdulillah dalam jangka waktu satu bulan, mereka sudah sembuh semua dan tidak ada yang sampai meninggal," tutur Syahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com