Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paskibraka Sulbar dan Jalan Penuh Polemik Menuju Istana

Kompas.com - 29/08/2021, 16:24 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Tentang tes PCR Kristina dan dugaan malaadministrasi Dispora Sulbar

Polemik penunjukan Paskibraka nasional di Sulbar ini mendapat sorotan Ombudsman RI Perwakilan Sulawesi Barat.

Ketua Ombudsman Sulawesi Barat Lukman Umar menyampaikan, pemeriksaan tes swab PCR Kristina sesuai prosedur.

"Kalau pengaduan pertama intinya penanganan Covid-19 itu kita tidak temukan malaadministrasi," ucapnya, Jumat (20/9/2021).

Sebelumnya, untuk memastikan dugaan kejanggalan hasil pemeriksaan PCR yang dilakukan BPOM Sulbar, Ombudsman meminta keterangan tim Satgas Covid-19 Sulbar.

Baca juga: Ombudsman Pastikan Pemeriksaan PCR Anggota Paskibraka Asal Sulbar Tak Salahi Prosedur

Lukman mengungkapkan, hasil pemeriksaan itu dipastikan dapat dipertanggungjawabkan, walaupun hasilnya berbeda dengan tes swab mandiri yang dilakukan Kristina di Mamasa.

"Itu murni hasil lab. Artinya petugas BPOM menjaminkan itu," tuturnya.

Lukman menekankan, dugaan malaadministrasi tersebut justru terletak pada keputusan Dispora Sulbar yang menunjuk sosok di luar cadangan Kristina.

Hal tersebut, terang Lukman, bertentangan dengan Permenpora Nomor 14 Tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga.

Selain itu, dugaan malaadministrasi lainnya adalah tentang ketidakkompetenan pejabat.

Baca juga: Ini Temuan Ombudsman Sulbar soal Dugaan Malaadministrasi Penggantian Calon Paskibraka

Tanggapan Pemerintah Provinsi Sulbar

Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris menuturkan, Pemprov Sulbar telah memanggil Kadispora Sulbar Muhammad Hamzih jauh sebelum Ombudsman memberikan rekomendasi soal dugaan malaadministrasi.

Kata Idris, penggantian Kristina ke AFT, bukanlah kesengajaan, melainkan karena ketidakpahaman dari bawahan Kadispora dalam memberikan alternatif pengganti.

Idris menambahkan, pihaknya tidak menemukan adanya dugaan praktik permainan dalam proses penggantian Paskibraka yang dikirim ke Jakarta.

Baca juga: Penjelasan Pemprov Sulbar soal Penggantian Calon Paskibraka Bukan dari Anggota Cadangan

Mengenai dugaan malaadministrasi tersebut, Idris menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan pengkajian tentang hal itu.

"Satu rekomendasi yang muncul dari institusi lembaga lain itu harus dibuat korelasinya juga dengan masalahnya. Sehingga saya sudah menugaskan khusus asisten 1 dan 3 untuk mendalami itu," bebernya, Jumat (20/8/2021).

Terkait sanksi, ujar Idris, Pemprov tidak bisa serta-merta langsung menjatuhkan sanksi ke pihak yang diduga melakukan malaadministrasi.

Pasalnya, evaluasi tersebut harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang peraturan disiplin pegawai.

Baca juga: Di Balik Kegagalan Kristina Jadi Anggota Paskibraka di Istana Merdeka, gara-gara Covid-19 hingga Dugaan Malaadministrasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com