Setelah melakukan serangkaian latihan, dia bersama perwakilan pelajar dari provinsi lain pun berhasil melaksanakan tugasnya sebagai anggota paskibraka pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dia pun heran mengapa ada orang yang menuduhnya menggunakan orang dalam.
"Saya hanya bisa mendoakan mereka karena saya percaya mereka menghujat saya karena mereka tidak tahu apa yang saya alami dan juga tidak mengetahui kehidupan saya yang sebenarnya," ucap AFT.
Untuk diketahui, polemik mengenai terpilihnya AFT sebagai anggota paskibraka nasional bermula ketika Dispora Sulbar menunjuknya untuk menggantikan Kristina, siswi asal Mamasa yang dinyatakan positif Covid-19 usai hasil PCR keluar pada 24 Juli 2021.
Polemik ini terjadi karena Dispora Sulbar tidak menunujuk cadangan Kristina yakni Aliyah, siswi asal Pasangkayu. Tapi malah AFT yang disebut tidak ada dalam list peringkat.
Selain itu, keluarga Kristina juga tidak terima dengan hasil PCR, di mana mereka menduga Kristina dicovidkan agar tidak lulus ke Jakarta.
Keyakinan keluarga Kristina bertambah usai Kristina melakukan tes PCR ulang di Mamasa yang hasilnya negatif.
Kadispora Sulbar Muhammad Hamzih saat itu berdalih dia terpaksa menunjuk AFT karena Kemenpora ingin perwakilan dikirim secepatnya.
Hamzih berkata mustahil menujuk kembali Kristina karena harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Pihak Ombudsman RI Perwakilan Sulbar pun turut menyelidiki polemik kejanggalan pemilihan anggota paskibraka nasional ini.
Ketua Ombudsman Sulbar Lukman Umar mengatakan, setelah memeriksa saksi dan turun langsung ke lapangan, mereka menilai Dispora Sulbar melakukan malaadministrasi dalam pemilihan tersebut.
Malaadministrasi itu berupa kelalaian Dispora Sulbar dalam menunjuk pengganti Kristina yang bukan dari cadangannya.
Hal ini kata Lukman bertentangan dengan Permenpora Nomor 14 Tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga.
"Maladministrasi itu misalnya tidak patut dilakukan oleh Dispora dan penyimpangan prosedur. Mestinya kan haknya cadangan, tapi kok orang lain yang diambil," kata Lukman. (Penulis Kontributor Makassar, Himawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.