Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siswi Dibully Habis-habisan karena Gantikan Kristina Jadi Paskibraka di Istana, Dituduh Punya Orang Dalam

Kompas.com - 28/08/2021, 16:50 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - AFT tak pernah menyangka akan menjadi salah satu anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus lalu.

Siswi di salah satu sma negeri di Mamasa, Sulawesi Barat, itu menjadi satu dari dua perwakilan pelajar yang ditunjuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulbar untuk mewakili provinsi tersebut.

Baca juga: Di Balik Kegagalan Kristina Jadi Anggota Paskibraka di Istana Merdeka, gara-gara Covid-19 hingga Dugaan Malaadministrasi

Namun, di balik kebahagiannya, muncul rasa sedih karena kerap dibully di media sosial.

Baca juga: Mimpi Kristina Jadi Paskibraka di Istana Buyar karena Dibilang Positif Covid-19, Penggantinya Tak Ada di Rangking

Lewat direct message (DM) Instagram, dia dituduh menggunakan orang dalam untuk menjadi paskibraka menggantikan Kristina, siswa yang juga berasal dari Sulawesi Barat.

Baca juga: Kristina Pilih Pulang Kampung Usai Gagal Jadi Paskibraka di Istana Negara, padahal Dapat Peringkat Pertama

AFT heran mengapa banyak orang yang menuduhnya seperti itu. Padahal, dia sama sekali tidak memiliki kerabat di instansi negara.

Selain itu, dia juga berasal dari keluarga yang sangat sederhana di mana kedua orangtuanya hanya bekerja sebagai petani hingga sangat mustahil untuk membayar agar bisa lolos menjadi paskibraka nasional.

Baca juga: Pengakuan AFT, Paskibraka Pengganti Kristina: Orangtua Saya Juga Petani, Sampai Utang Buat Biaya Tes PCR

Meski kerap dibully, AFT hanya bisa mendoakan orang-orang yang menghujatnya.

"Saya hanya bisa mendoakan mereka karena saya percaya mereka menghujat saya karena mereka tidak tahu apa yang saya alami dan juga tidak mengetahui kehidupan saya yang sebenarnya," ucap siswi yang bercita-cita menjadi dokter ini kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (27/8/2021) malam.

Baca juga: Dibully gara-gara Gantikan Kristina Jadi Paskibraka di Istana, AFT: Mereka yang Menghujat Tak Tahu Apa yang Saya Alami...

Awal mula diminta untuk menjadi paskibraka

Bagi pelajar berusia 16 tahun ini, ditunjuk menjadi paskibraka tingkat nasional merupakan sebuah kejutan.

AFT bersama Muhammad Juandy Ali, siswa SMA 3 Polewali ditunjuk menggantikan Kristina dan Arya Maulana Mulya yang gagal berangkat usa hasi tes PCR positif Covid-19. 

Diakui AFT, penunjukkan saat itu begitu tiba-tiba. Kabar menjadi anggota paskibraka nasional diketahuinya ketika sedang berada di sawah membantu ibunya memanen padi sekitar pukul 15.00 WITA, Sabtu (24/7/2021).

Pihak dari Dispora menghubunginya melalui sambungan telepon dan memberikan kabar baik itu.

Permintaan itu langsung disetujui karena AFT menilai penunjukkan merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai anggota paskibraka. 

"Saya menganggap bahwa itu bagian dari tanggung jawab saya sebagai anggota paskibraka untuk ditugaskan kapan saja dan di mana saja," kata AFT .

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com