Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembalikan Honor Rp 70 Juta dari Kematian Pasien Covid-19, Bupati Jember: Saya akan Evaluasi Semua SK

Kompas.com - 27/08/2021, 20:15 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Bupati Jember Hendy Siswanto akhirnya mengembalikan honor senilai Rp 70.500.000 yang didapatnya dari kematian pasien Covid-19 ke kas daerah.

Alasan pengembalian adalah lantaran honor sebesar itu dinilai bukan haknya.

Tak hanya mengembalikan honor bernilai fantastis tersebut, Hendy pun berjanji akan mengevaluasi semua regulasi yang telah ada.

Baca juga: Akhirnya, Bupati Jember dan Pejabatnya Kembalikan Honor Rp 70 Juta dari Kematian Pasien Covid-19

Mengaku kaget honor sampai Rp 70 juta

Hendy menceritakan perihal penerimaan honor puluhan juta tersebut.

Dia sendiri mengaku kaget saat mengetahui honor yang diterima cukup banyak.

“Pertanyaan saya ke BPBD Jember kok banyak sekali, sampai Rp 70 juta,” kata Hendy pada Kompas.com via telepon, Jumat (27/8/2021).

Bupati kemudian mendapat jawaban bahwa honor sebanyak itu dihitung berdasarkan jumlah pasien Covid-19 yang dimakamkan.

Hendy merasa honor yang didapat tersebut kurang pas. Untuk itu, dia memiliki keinginan agar honor yang diterimanya disumbangkan.

“Saya serahkan ke para terdampak Covid-19 yang miskin, ternyata jumlahnya juga ribuan, kalau dibagikan, sedikit sekali, cuma Rp 70 juta,” papar dia.

Baca juga: Bupati hingga Sekda Jember Terima Honor Rp 70 Juta dari Pemakaman Covid-19, DPRD: Tak Etis

Akhirnya dikembalikan

IlustrasiShutterstock/Pepsco Studio Ilustrasi

Hendy mengaku, dirinya akhirnya memilih mengembalikan honor tersebut ke kas daerah (Kasda).

Meski menyatakan penerimaan honor sah dan legal, dia setuju jika menerima honor sebesar itu adalah hal yang tidak etis di tengah pandemi.

“Petugas yang pemakaman itu yang peling penting, bukan kami,” papar dia.

Hendy mengaku pada bulan Juni-Juli, pemakaman pasien Covid-19 di Jember sangat tinggi. Bahkan mencapai ribuan.

Saat itu, dia berpesan agar jangan sampai ada jenazah yang tidak tertangani. Untuk itu, tim pemakaman harus bekerja secara ekstra.

“Saya tidak memikirkan bagaimana dapat honor, honor yang mana juga enggak tau?” terang dia.

Baca juga: Akhirnya, Bupati Jember dan Pejabatnya Kembalikan Honor Rp 70 Juta dari Kematian Pasien Covid-19


 

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Evaluasi SK

Hendy mengaku, akan melakukan evaluasi terkait semua Surat Keputusan (SK) yang dibuatnya.

Harapannya, kejadian honor dari kematian pasien Covid-19 tidak terulang lagi.

“Saya akan evaluasi semua SK, bisa tidak etis semua kalau begini. Semoga tidak ada lagi,” jelas dia.

Pihaknya juga akan mengumpulkan seluruh kepala OPD untuk melakukan evaluasi bersama.

Hendy menegaskan, bahwa SK tersebut meneruskan yang sudah ada.

Dirinya juga tidak mengetahui jika honor itu dihitung berdasarkan jumlah warga yang meninggal karena Covid-19.

“Dulu mungkin yang meninggal sedikit,” tutur dia.

Baca juga: Gibran Siapkan Ruang untuk Seni Mural di Solo

Sebelumnya diberitakan sejumlah pejabat, mulai dari Bupati, Sekretaris Daerah (sekda), Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember hingga Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistisk BPBD Jember menerima honor bernilai fantastis mencapai Rp 70.500.000.

Total nilai dari empat pejabat itu sebanyak Rp 282.000.000.

Honor tersebut dihitung berdasarkan jumlah warga yang meninggal dunia karena Covid-19. Jika ada satu warga yang meninggal, pejabat yang tergabung dalam tim pemakaman akan mendapatkan Rp 100.000.

“Memang benar saya menerima honor sebagai pengarah tim pemakaman Covid-19. Kenapa sekarang sampai Rp 70 juta, karena dihitung dari jumlah yang meninggal” kata Bupati Jember Hendy Siswanto.

Hendy menyebutkan, dirinya baru sekali menerima honor.

Mulanya, dia mengaku honor tersebut diberikan pada warga kurang mampu yang keluarganya meninggal karena Covid-19. 

Namun, kini Hendy menegaskan honor yang diterimanya dikembalikan ke kas daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com