PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Mediasi kasus dugaan penganiayaan oleh oknum Babinsa berinisial JS terhadap Lurah Asuhan Walmaria Zalukhu batal dilaksanakan.
Mediasi yang harusnya digelar di Kantor Camat Siantar Timur Jalan Siatas Barita, Jumat (27/8/2021), itu batal dilakukan karena Walmaria tak hadir.
Mediasi digelar oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam).
Dihubungi Kompas.com, Walmaria mengatakan, tidak menghadiri mediasi karena ada beberapa poin yang memberatkan dirinya. Salah satunya dia disuruh untuk meminta maaf.
Baca juga: Disuruh Minta Maaf, Lurah Wanita yang Dihajar Anggota TNI sampai Bibir Pecah Tolak Mediasi
Baca juga: Lurah Wanita Mengaku Dihajar Oknum Anggota TNI hingga Bibir Pecah, Ini Kronologinya
Dikonfirmasi terkait poin perdamaian, Camat Siantar Timur Syaiful Rizal mengatakan, konsep surat perjanjian perdamaian disusun berdasarkan keinginan kedua belah pihak dan disampaikan langsung sebelum dilakukan mediasi.
"Dan konsepnya sudah ku kirim ke Ibu Lurah. Mungkin dia mau ada perubahan poin. Poin poinnya itu (surat perdamaian) didiskusikan dari kedua belah pihak. Dan sampai tadi malam itu sudah oke," ucap Syaiful saat dihubungi, Jumat sore.
Syafiul mengatakan, surat perdamaian itu memuat beberapa poin perjanjian.
Setelah diserahkan, belakang Walmaria mengirimkan surat berisi poin-poin perjanjian yang dia inginkan kepada camat.
Salah satu poinnya adalah kasus dugaan penganiayaan oleh JS perlu diperjelas dan diakui.
Namun menurut Syaiful, permintaan Walmaria itu tidak dapat disanggupi karena kasus dugaan penganiayaan itu perlu pembuktian hukum.
"Contoh, ini melakukan pemukulan. Sementara pemukulan itu kan harus melalui pembuktian, kan. Kalau di situ (surat) sudah ada pemukulan, berarti kan harus ada pembuktian bahwasannya dia memukul," ujar Syaiful.
Tak pernah dibicarakan
Terkait pernyataan Camat Syaiful, Lurah Asuhan Walmaria Zalukhu mengaku tidak pernah dimintai pendapat selama pembuatan surat perdamaian tersebut.
Poin di surat perdamaian itu tiba-tiba disodorkan dan ternyata berisi pernyataan yang memberatkan dirinya.
"Enggak pernah, mereka langsung mengajukan seperti ini poinnya. Itu yang ku sesalkan. Apa pun ditanya enggak. Malam itu aku berpikir, aku pelajari semua poin-poinnya, itu memberatkan aku," kata Walmaria.