Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlilit Utang dan Diduga Jadi Korban Penipuan, Mantan TKW Tewas Gantung Diri

Kompas.com - 27/08/2021, 18:05 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang mantan buruh migran bunuh diri karena terjerat utang dan diduga menjadi korban penipuan melalui media sosial.

Perempuan berinisial IS (53) itu ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya di Desa Sidorejo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jumat (27/8/2021).

Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengatakan, korban nekat mengakhiri hidupnya sendiri diduga karena terlilit utang.

"Korban adalah seorang mantan TKW dan sedang terlilit utang ke beberapa pihak termasuk sejumlah tetangga," ujar Udiyono kepada Kompas.com, Jumat sore (27/8/2021).

Jumlah utang yang ditanggung IS, kata dia, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Baca juga: Masuk 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangan Desa Serang di Blitar

Udiyono menambahkan, polisi juga menduga IS terjerumus pada penipuan melalui media sosial.

Menurutnya, dugaan IS menjadi korban penipuan didasarkan pada isi tiga lembar surat wasiat yang ditulis sebelum bunuh diri.

"Dalam surat wasiat itu korban menyebutkan asuransi yang nama asuransinya ada kata 'USA'. Tapi kami belum mendalami betul dugaan penipuan ini," ujarnya.

Namun, menurut Udiyono, bisa jadi IS menjadi korban penipuan dari mafia penipuan di luar negeri yang banyak ditemui di berbagai platform media sosial dengan beragam modus.

 

Kata dia, dugaan sementara penipu berhasil membuat IS mengirimkan sejumlah uang.

Udiyono juga tidak dapat memastikan apakah utang-utang yang melilit IS itu akibat dirinya terjebak penipuan tersebut.

"Dalam surat wasiat itu disebutkan hutangnya ada yang Rp 200 juta, Rp 40 juta, Rp 10 juta dan Rp 5 juta," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, kata Udiyono, sebenarnya selama ini anak IS telah berusaha membantu membayar utang-utang tersebut.

Baca juga: Pemkot Surabaya Luncurkan Layanan Berbasis Daring untuk Mudahkan Warga Mendapat Bansos

Namun sampai pada satu titik, ujarnya, anak IS tidak sanggup lagi membantu ibunya tersebut.

"Jadi korban mungkin depresi dan mengambil tindakan itu," ujarnya.

Kematian IS pertama kali diketahui oleh suaminya sendiri, SJ (73). Pagi hari, SJ mendapati istrinya tak berada di tempat tidur.

Ia pun mencari istrinya ke belakang rumah dan mendapati IS tewas gantung diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com