LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Polres Lhokseumawe menyelidiki kasus peretasan running text lampu display di Simpang Jam, Kota Lhokseumawe.
Tulisan itu berbunyi “Pak Suaidi Siap-siap Dijemput. By KPK”.
Sebelumnya, tulisan itu sempat viral di media sosial dan menjadi tontonan warga Kota Lhokseumawe yang melintas di jalan utama kota itu. Kondisi itu berlangsung sekitar 20 menit.
Baca juga: Lhokseumawe Perpanjang PPKM Level 3, Ini Perbedaan Aturannya
Masih di lokasi yang sama, sehari sebelumnya, muncul juga tulisan “I Love You Ajid” pada running text lampu display tersebut.
“Kemarin sudah dilaporkan oleh Dinas Perhubungan Kota Lhokseumawe. Sekarang kita panggil saksi-saksi dulu, utamanya para staf yang mengetahui sistem kerja running text tersebut,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, per telepon, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Running Text Lalu Lintas Dibajak, Ditulisi Wali Kota Lhokseumawe Siap-siap Dijemput KPK
Ia menyebutkan, tim cyber crime juga dilibatkan dalam mengungkap peretasan tersebut. Sehingga bisa menjadi efek jera bagi pelaku, bahwa fasilitas publik tidak menjadi ajang uji coba para peretas di Kota Lhokseumawe.
“Per hari ini sudah dimulai penyelidikan. Semoga segera ditemukan siapa pelaku peretasan ini,” katanya.
Dia menyebutkan, kejadian peretasan itu dilakukan dua hari berturut-turut.
Kejadian itu lantas terekam video lalu viral di media sosial. Bahkan, pengguna jalan sempat menyaksikan tulisan running text tersebut dan menimbulkan kemacetan selama 20 menit.
Sementara itu, Ketua Program Magister Teknologi Informasi, Universitas Malikussaleh (Unimal), Dahlan Abdullah menyebutkan, secara keilmuan meretas running text itu sangat mudah dan gampang.
“Perlu diupgrade kompetensi teman-teman Dinas Perhubungan Kota Lhokseumawe. Dia mudah saja melakukan pengamanan itu agar tidak diretas lagi. Jadi tak ganti alat pun bisa dilakukan pengamanan running text itu,” kata Dahlan, (27/8/2021).
Dia menyarankan seluruh running text dan lampu jalan dibuat pengamanan sehingga tidak menjadi bahan uji coba para peretas.
“Dibikin saja pengamannya. Latih pegawai agar bisa mengamankan semua sistem itu,” pungkasnya.