Meski para petani mengalami kerugian selama ini, lanjut Heriyadi, hasil panen seadanya dengan harga jual anjlok tersebut masih dikirim untuk dipasok ke beberapa wilayah sebagian besar ke Tasikmalaya dan sisanya ke Ciamis dan Banjar serta Pangandaran.
Hal itu, demi menutupi kebutuhan hidup sehari-hari para petani karena selama ini menjadi satu-satunya andalan penghasilan bagi para petani cabai.
"Semua petani sekarang memang mengalami kebingungan. Sudah harga anjlok, cuaca buruk dan hasil panen tak maksimal tetap dijual meski harga murah demi kebutuhan hidup para petani di kondisi pandemi seperti ini," kata Heriyadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Firmansyah mengatakan, kebutuhan bahan pokok selama ini tetap aman bagi warga dan tidak terjadinya kenaikan.
Namun, untuk sekarang komoditas cabai memang tengah mengalami penurunan secara drastis dan kebutuhan tersebut masih melimpah.
"Untuk beras masih aman dalam waktu tiga bulan dan sejauh ini ada beberapa kebutuhan masih merangkak naik seperti tomat dan sayuran kol. Tapi harga telur, daging ayam, daging sapi, gula pasir, terigu, minyak, bawang merah, putih dan lainnya masih stabil. Karena, pasokan dari berbagai daerah masih melakukan pengiriman ke sejumlah pasar. Cuma cabai saja yang harganya turun drastis," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.