Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Panggil Terduga Pelaku Fetish yang Dilaporkan Model di Malang

Kompas.com - 27/08/2021, 12:09 WIB
Andi Hartik,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jajaran Polresta Malang Kota memanggil terduga pelaku fetish berinisial D yang dilaporkan oleh para model mukena.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudho Riambodo mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan terhadap D.

Namun belum ada konfirmasi tentang kehadiran D yang merupakan pemilik toko online di Malang itu.

Baca juga: Ahli ITE dan Bahasa Dilibatkan Usut Kasus Belasan Model Diduga Jadi Korban Fetish

"Terduga pelaku sudah kita lakukan pemanggilan. Nanti kita lihat hadir atau tidak. Kita sudah lakukan pemanggilan dan belum ada konfirmasi dari terduga apakah mau hadir atau tidak," kata Tinton di Mapolresta Malang Kota, Jumat (27/8/2021).

Tinton mengatakan, seharusnya D datang ke Polresta Malang Kota pada hari ini untuk dilakukan pemeriksaan.

"Sebenarnya hari ini. Tapi kita belum ada konfirmasi," katanya.

Tinton mengatakan, pihaknya mengetahui terduga pelaku berdasarkan dari analisa dan keterangan yang diberikan oleh para korban dan saksi.

"Kita dalam melakukan penyelidikan itu banyak hal, banyak cara. Karena ini merupakan online shop, ada beberapa informasi dari masyarakat yang membantu kita memberi informasi tersebut sehingga kita mengetahui identitas terlapor," katanya.

Baca juga: 15 Model di Kota Malang Diduga Jadi Korban Akun Fetish, Kumpulkan Bukti untuk Lapor Polisi

Sementara itu, sampai saat ini masih ada tiga korban yang resmi melapor ke Polresta Malang Kota.

"Korban yang melapor sampai detik ini tiga orang. Sudah kita lakukan pemeriksaan mereka semua," kata Tinton.

Diketahui, sejumlah model mukena di Malang mengungkap adanya dugaan fetish.

Seorang pemilik toko online berinisial D diduga telah menyalahgunakan foto para model tersebut dengan mengunggahnya di akun twitter yang diduga fetish.

Kasus itu bermula saat para model menjalani sesi foto untuk promosi produk mukena di toko online GM. Belakangan diketahui bahwa toko online itu milik D.

Namun, hasil foto sesi itu tidak pernah diunggah di feed Instagram toko online itu.

Sampai akhirnya, foto para model itu ditemukan dalam unggahan akun twitter @pecinta_mukena dengan username Selfie Mukena.

Baca juga: Berawal dari Kontes, Foto Milik Model Kota Malang Tersebar di Akun Fetish, Ini Kronologinya

 

Akun itu milik seorang pria D yang diduga memiliki fetish terhadap pengguna mukena.

Kasus itu mencuat setelah salah satu korban berinisial JT menceritakan apa yang telah dialaminya dalam utas di twitter pada Kamis (19/8/2021).

Lalu keesokan harinya, korban berinisial AZ melaporkan kasus itu ke polisi.

Sebelumnya polisi juga telah berkoordinasi dengan ahli ITE dan ahli bahasa untuk diminta pendapatnya soal kasus tersebut.

Keterangan ahli dibutuhkan untuk menganalisis barang bukti perkara tersebut.

Baca juga: Model Korban Dugaan Kasus Fetish di Malang Lapor ke Polisi

Tinton mengatakan, semua barang bukti terkait perkara itu akan dianalisis, termasuk twit di akun yang diduga fetish itu.

"Semua akan dianalisis. Saya tidak bisa mendetailkan karena ahli bahasa tersebut yang expert," kata dia.

Setelah itu, pihaknya akan menggelar perkara untuk menentukan status perkara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com