Akan tetapi, sebut Yusman, keesokan harinya pasien mengeluhkan tidak bisa menggerakkan sebagian tangan dan kakinya, dan oleh pihak puskesmas langsung dirujuk ke rumah sakit sekitar pertengahan bulan lalu.
“Di sana pasien mendapat pengobatan. Setelah dianggap stabil lalu dipulangkan dan pihak puskesmas mengobservasi sampai saat ini,” ujar Yusman.
Namun, terkait kondisi yang dialami pasien tersebut, menurut Yusman masih terlalu dini mengaitkan dengan efek vaksinasi atau KIPI.
“Jadi, memang harus ada keterbukaan dari kedua belah pihak yah, baik peserta vaksinasi maupun dari tenaga kesehatannya,” kata dia.
“Peserta harus mengutarakan semua keluhan termasuk riwayat penyakit jika ada, dan pihak tenaga kesehatan ini harus lebih teliti lagi. Namun memang kalau untuk nakes sudah ada instrumennya untuk wawancara itu sebelum melakukan vaksinasi,” sambung Yusman.
Saat ini, ditambahkan Yusman, kasus ini sedang dalam penanganan dan telah berkordinasi dengan pihak Komnas KIPI
“Jadi, untuk pastinya kita tunggu saja hasilnya dari Komnas KIPI selaku pihak yang berwenang. Hanya memang prosesnya butuh waktu yah,” ucap Yusman.
Gejala lain
Sebelumnya diberitakan, Ahmad Solihin (37), seorang warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kelumpuhan pasca menjalani vaksinasi Covid-19.
Selain lumpuh, warga Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, ini juga sempat mengalami alergi dan tumbuh benjolan sebesar bola kasti di bawah ketiaknya.
Solihin mengikuti vaksinasi bulan lalu, tepatnya pada 8 Juli 2021. Saat itu, vaksinasi dilakukan di puskesmas setempat.
Sehari pasca vaksinasi, ayah dua anak itu mengalami gejala pusing, perut mual, dan alergi di sekujur tubuh.
Solihin sempat menjalani penanganan medis di puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.