Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersih-bersih Makam Tua, Warga Kulon Progo Temukan Batu-batu Mirip Gamelan

Kompas.com - 26/08/2021, 20:48 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Ia mengaitkan, temuan batu gamelan itu dengan Simplek. Di kelompok kesenian gambyong yang diikutinya semasa muda, Simplek terkenal sebagai penari ronggeng atau ledek. Masyarakat sangat menggemari karena tidak ada kesenian lain.

Berselang lama sejak patung itu hilang, kini ditemukan batu-batu unik tersebut. Kasdi mengungkapkan, warga lantas mengangkatnya, memugar lokasi penemuan. Membuat pondasi mengeliling selebar 2x3 dan berencana menata kembali batu-batu itu di sana.

“Melestarikan makam ini,” kata Kasdi.

Kawasan temuan lingga

Penemuan ini menguak kembali penemuan-penemuan batu sebelumnya.

Terjadi sekitar 18 tahun lalu, ayah dari Kadarno menemukan lingga dan beberapa benda bersejarah lain di tanah pekarangan miliknya seluas 5.000 meter persegi di 2003. Di lahan itu tumbuh pohon mahoni, jati dan bambu.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kulon Progo saat itu menerima satu lingga, dua batu bulat semacam gandik atau batu penggiling, dan semacam batu nisan dari pekarangan Ahmad Sukadi, ayah dari Kadarno ini.

Semua dari batu andesit. Benda-benda itu kemudian dibawa dan disimpan di museum sebagai benda cagar budaya.

Karenanya, Kadarno tidak terkejut dengan temuan batu mirip gamelan itu. Pasalnya, di masa lalu memang sudah ada temuan di tanah pekarangan miliknya.

“Dulu sudah diambil Dinas Kebudayaan saat itu. Semacam lingga yoni seperti itu,” kata Kadarno.

Baca juga: Wali Kota Magelang Surati Presiden, Ingin Selesaikan Masalah Aset TNI yang Ditempati Pemkot

Bahkan, ayahnya juga pernah menemukan dua batu bentuk bulat dengan cekungan dalam di bagian tengah pada 1968. Ukuran batu ini lebih dari dua pelukan orang dewasa. Ia menyebutnya sebagai batu lumpang.

“Saya dan anak-anak mengangkat lagi batu ini baru satu minggu lalu,” kata Karno.

Kadarno menceritakan, batu lumping ini hanya menjadi mainan saat ia masih usia enam tahun. Batu lumpang tidak menarik minat pemerintah saat itu. Kemudian, batu tertanam oleh tanah seiring waktu.

“Ditemukan saat kecil enam tahun, bapak menemukan dua lumpang. Tidak tahu benda apa maka buat mainan. Setelah dewasa, (baru tahu) batu ini jadi benda purbakala,” kata Kadarno.

Kadarno mengharapkan, temuan-temuan itu nantinya bisa mengangkat citra Pedukuhan Papak dan Kalirejo pada umumnya. Dengan temuan itu, maka Kalirejo makin dikenal orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com