SAMARINDA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) Kalimantan Timur (Kaltim) menolak menggelar pelaksanaan vaksin AstraZeneca massal di kompleks Masjid Baitul Muttaqien, Islamic Center Samarinda.
Ketua Umum BPIC Kaltim, H Awang Dharma Bakti mengatakan penolakan berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14/2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Poin kedua angka satu fatwa tersebut, kata dia, menyebutkan vaksin AstraZeneca memanfaatkan tripsin yang berasal dari babi dalam proses produksinya.
"Jadi hukumnya haram. Memang dalam fatwa ada pengecualian jika tidak ada pilihan lain. Tapi ini kan masih ada vaksin lain, seperti Sinovac, Moderna dan lainnya. Jadi janganlah beri AstraZeneca ke Islamic Center," ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Wali Kota Magelang Surati Presiden, Ingin Selesaikan Masalah Aset TNI yang Ditempati Pemkot
Awang mengatakan, sebelumnya pihaknya diminta Dinas Kesehatan Kota Samarinda menggelar pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Islamic Center Samarinda.
Dari perbincangan tersebut, lanjut Awang, Dinkes Samarinda menjanjikan akan memberikan vaksin Moderna untuk 6.000 orang di Islamic Center.
"Kami sudah atur waktu pelaksanaannya, tiga tahap dari 25 Agustus sampai 9 September. Tapi belakangan, saya dapat laporan dari tim medis klinik kami yang diberikan bukan Moderna tapi AstraZeneca," kata dia.
Awang kemudian menghubungi Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyampaikan hal tersebut sebelum mengeluarkan surat pembatalan.
"Padahal kita sudah siapkan semua (pelaksanaan vaksinasi). Bukan berarti kami menolak vaksin, tidak. Vaksin lain selain AstraZeneca enggak masalah," terang dia.
Baca juga: Lomba Mural Yogyakarta Pesertanya dari Berbagai Daerah, Gambar Bertahan 8 Jam Sebelum Dihapus Aparat
Awang membatalkan pelaksanaan Vaksin AstraZeneca di kompleks Islamic Center melalui surat pemberitahuan Nomor 103/BPIC -SET / VIII /2021 ditujukan ke Dinas Kesehatan Samarinda, 24 Agustus 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Samarinda Ismed Kosasih mengatakan, pihaknya tidak bisa masuk pada wilayah yang dipertentangkan, sebab hanya melaksanakan apa yang diperintahkan atasan.
Soal permintaan vaksin Moderna, Ismed bilang stok vaksin yang tersedia hanya AstraZeneca.
"Kita pindahkan ke lokasi lain, sudah ada beberapa opsi lokasi, tapi belum pasti. Masih diusahakan, tapi pekan depan kita sudah laksanakan," kata dia mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.