MAGETAN, KOMPAS.com – Dua orang pendaki nekat memanjat tugu Hargo Dumilah yang berada di wilayah puncak Gunung Lawu pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan RI.
Dua pendaki bernama Rizki dan Ridho itu kemudian meminta maaf pada publik, KPH Lawu dan Forkopimda Plaosan, setelah dokumentasi aksinya itu viral di media sosial.
Keduanya mengaku menyesal lantaran sempat membuat kehebohan dengan memanjat tugu Hargo Dumilah.
"Saya berharap untuk teman-teman pendaki tidak melakukan hal serupa karena hal itu berbahaya dan berlebihan," kata Rizki, salah seorang pendaki di Kantor BKPH Lawu Selatan KPH Lawu DS Divisi Regional Jawa Timur, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: 2 Pendaki yang Nekat Panjat Tugu Puncak Hargo Dumilah Gunung Lawu Disanksi Tanam 17 Pohon
Aksi kedua, tak menyangka viral
Dia mengaku, telah dua kali memanjat tugu Hargo Dumilah.
“Ini yang kedua kali, yang pertama tahun 2020 lalu,” imbuhnya.
Rizki tidak menduga jika aksinya tersebut akan viral. Aksinya memanjat tugu tersebut dilakukan karena iseng.
“Iseng saja, rencananya mau ngikat bendera merah putih, tapi karena enggak ada tempat ngikat saya kibar-kibarkan,” ucapnya.
Baca juga: Nekat Panjat Tugu Hargo Dumilah di Gunung Lawu, Pendaki Ini Dihukum
Terkait pernyataan penyesalan Rizki dan Ridho, Asper KBKPH Lawu Selatan Puguh Yudhi menyatakan telah memaafkan kedua pendaki tersebut.
KPH Lawu DS juga tidak memberikan sanksi kepada kedua pelaku karena tidak ada aturan tertulis yang melarang pendaki untuk memanjat tugu.
“Larangan dalam aturan tidak ada, cuma itu lokasinya berbahaya dan kegiatan dilakukan saat jalur pendakian ditutup,” katanya
Baca juga: Pendaki Gunung Lawu yang Panjat Tugu Hargo Dumilah Diduga Terobos Larangan Mendaki
Meski tidak ada larangan untuk memanjat tugu, Puguh mengatakan akan memasang imbauan bagi pendaki untuk tidak memanjat tugu Hargo Dumilah.
Sebagai ganti sanki bagi Rizki dan Ridho, keduanya akan dilibatkan dalam kegiatan penanaman pohon saat musim hujan telah tiba.
“Saat musim tanam kita jalan bareng, biar mereka juga paham bahwa melestarikan hutan juga bagian dari cinta alam, tidak hanya viral melalui hal-hal yang seperti itu,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.