Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Negeri Surabaya Tawarkan Pendidikan Gratis untuk Atlet yang Berjuang di Paralimpiade Tokyo

Kompas.com - 26/08/2021, 18:07 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Indonesia mengirim 23 atlet terbaiknya ke ajang Paralimpiade atau Paralympic Tokyo 2020 yang dimulai pada Selasa (24/8/2021).

Sebanyak 23 atlet berasal dari tujuh cabang olahraga, yakni badminton, angkat berat, atletik, renang, tenis meja, menembak, dan balap sepeda.

Kadispora Jawa Timur Supratomo bersama Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nurhasan sempat berbincang dengan salah satu atlet yang berasal dari Jawa Timur, Khalimatus Sa'diyah yang sudah berada di Tokyo.

Khalimatus Sa'diyah adalah perempuan asal Jatim yang turut membela Merah Putih di cabang olahraga bulu tangkis dan akan mulai turun bertanding di kelas single dan double pada 1 September 2021.

Pada kesempatan itu, Khalimatus meminta dukungan dan doa seluruh masyarakat Indonesia, sehingga dapat memperoleh hasil yang membanggakan tanah air.

Baca juga: Oknum Satpol PP Surabaya Diduga Mabuk dan Pukul Tamu di Tempat Karaoke

Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nurhasan pun menyemangati dan mendukung penuh para atlet Indonesia.

Kepada Khalimatus, ia berpesan agar bisa bertanding dengan senyaman mungkin, tanpa beban, tanpa tekanan.

Menurutnya, urusan juara itu bonus, yang penting harus menikmati pertandingan dengan sepenuh hati dan melakukan yang terbaik.

"Sampaikan kepada teman-teman yang lain juga, kami di sini terus mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk teman-teman di Tokyo, bertanding yang baik, nyaman, dan tetap optimis," ucap Nurhasan, Kamis (26/8/2021).

Pria yang biasa disapa Hasan itu melanjutkan, mendengar nama putra-putri Jawa Timur dan Indonesia bisa sampai di Tokyo dan berjuang di ajang bergengsi, dinilai sudah membuat bangga masyarakat Tanah Air.

 

Karena itu, sebagai bentuk apresiasi kepada atlet, Nurhasan mengatakan Unesa siap memberikan pendidikan gratis di tingkat sarjana hingga S-2 kepada para atlet yang turun di Paralimpiade Tokyo 2020.

"Pulangnya dari situ (Tokyo), mau juara atu tidak, teman-teman yang berminat studi, monggo di Unesa. Kita siapkan gratis, mau S-1 atau S-2 silakan. Ini kita sudah bicarakan sama Pak Menteri (Menpora)," ujar Nurhadan.

"Untuk para atlet kita berikan yang terbaik sebagaimana usaha terbaik yang mereka upayakan untuk Indonesia di berbagai ajang," tutur dia.

Sementara itu, Kadispora Jatim Supratomo menyampaikan, pendidikan gratis yang diberikan Unesa merupakan bentuk apresiasi bagi para atlet dan sebagai wujud kolaborasi untuk Jawa Timur dan Indonesia yang lebih berprestasi.

Karena menurutnya, tidak mudah menjadi atlet, apalagi yang turun di ajang Internasional.

Baca juga: Nenek Sumirah Belum Terima Bantuan Pemkot, Anggota DPRD Surabaya: 3 Hari Ini Harus Terealisasi

Sehingga memang butuh proses dan usaha yang panjang, dan setiap tahapan yang dilalui pun cukup menantang.

"Ini wujud dukungan Unesa sebagai kampus yang ramah disabilitas termasuk kepada para atlet paralimpiade Indonesia. Selain itu, UNESA juga terus mengembangkan pendidikan dan layanan anak-anak disabilitas dengan menggandeng beberapa pihak luar negeri, termasuk Spanyol,” ucap Supratomo.

Supratomo menambahkan, Dispora Jatim bersama Unesa akan terus bersinergi untuk dunia olahraga Jawa Timur yang lebih maju dan berprestasi.

"Terima kasih kepada Unesa, ini apresiasi yang luar biasa untuk para atlet. Kami bangga kepada Khalimatus dan teman-teman yang lain di Tokyo. Tetap fokus dan yakin pasti bisa. Itu paling penting. Berlatihlah seperti kamu bertanding dan bertandinglah seperti kamu berlatih," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com