"Hal-hal terkait kesenian daerah dan tradisi kita itu memprihatinkan sekali. Hampir anak-anak kita tidak mengenal kesenian kita sendiri ya karawitan, wayang dan lain-lain," ungkap dia.
"Tapi kita tidak bisa menyalahkan anak-anak karena fasilitasnya tidak ada. Makanya bagaimana kita lahirkan fasilitasnya sehingga masyarakat bisa kita ajak kembali untuk menghidupkan lagi," tambah dia.
Pihaknya akan menggandeng pegiat seni dari berbagai bidang untuk mewujudkan sekolah kesenian yang dia gagas itu.
"Target kita tidak muluk-muluk. Anak-anak pelajar yang ikut sekolah di kita setidaknya pulang dengan orangtuanya bisa berbahasa Jawa dengan baik. Sekarang itu mahal sekali," kata alumnus Seni Rupa Pertunjukan ISI Solo.
Terpisah, Camat Polanharjo Joko Handoyo menambahkan ada tujuh desa di Kecamatan Polanharjo yang terkena dampak proyek pembangunan jalan tol.
Ketujuh desa itu antara lain, Sidoharjo, Kranggan, Keprabon, Kapungan, Glagahwangi, Polanharjo dan Kahuman.
"Sebagian besar lahan yang kena dampak adalah persawahan. Hampir 90 persen warga sudah terima ganti untung," kata dia.
Joko mengimbau warga yang kena dampak dan sudah menerima uang ganti untung untuk dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya tidak untuk konsumtif.
"Ganti untung jalan tol monggo digunakan untuk dibelikan lagi yang bermanfaat. Kalau yang kena sawah bisa dibelikan lagi sawah. Jadi tidak untuk membeli yang tidak bermanfaat," terang Joko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.