Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pemanfaatan Jaringan Sumber Air, Nurlela memaparkan tiga alternatif pengendalian banjir di Sungai Radda.
Tiga alternatif itu, kata dia, adalah pembangunan tanggul, pekerjaan normalisasi penampang sungai, dan pembangunan kolam retensi.
"Dari hasil analisis yang dilakukan, untuk tanggul dibangun di kiri dan kanan sungai pada daerah yang terdapat permukiman atau daerah dengan nilai ekonomis tinggi, kata Nurlela mewakili Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang.
Sementara itu, untuk normalisasi sungai, lanjut Nurlela, dilakukan dengan menngeruk sedimen atau lumpur yang menutupi alur sungai,
Baca juga: Tangani Banjir di Luwu Utara, Pemerintah Siapkan 10 Sabo Dam
Adapun pembangunan kolam retensi dilakukan di lokasi sekitar pertemuan Sungai Radda dengan Sungai Baebunta dan Sungai Baloli.
Nantinya kolam retenisi tersebut untuk menampung sementara debit air puncak banjir dari ketiga sungai yang bertemu di satu titik.
“Ketiga alternatif inilah yang disosialisasikan sekaligus dikomunikasikan kepada Pemkab Luwu Utara dan masyarakat," kata Nurlela.
Ia berharap, dari ketiga alternatif tersebut dapat membantu pengendalian banjir dan menekan daya rusak air agar tidak menimbulkan kerugian pada masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.