"Oleh petugas dikejar untuk dikonfirmasi, terus yang bersangkutan menyampaikan, 'kalian kenapa menghalangi jalan kami'," kata dia.
Kedua remaja itu terus meronta-ronta menolak dilakukan swab test antigen.
Selang beberapa saat, lanjut Windra, datang orangtua kedua anak tersebut dan berusaha menarik anaknya agar tidak dilakukan tes swab.
"Di saat itulah saya yang berusaha mengarahkan orangtuanya, dipukul kepala saya dari arah belakang oleh salah satu warga di sana," tutur dia.
Baca juga: Kronologi TNI Hajar Warga di Buleleng, Dipicu Dandim Dipukul Saat Gelar Tes Antigen
Tak terima melihat Windra dipukul, anggota TNI kemudian bereaksi dengan menyerang warga yang memukul tersebut.
Windra menyayangkan video yang sudah viral di media sosial. Menurutnya, apa yang terlihat dalam video sudah terpotong dan kurang lengkap.
"Jadi, sebenarnya pemicu kenapa anggota TNI itu dipukul karena saya Komandan Kodim Buleleng dipukul dari belakang kepalanya, dan itu dilihat oleh petugas," tutur dia.
Salah seorang warga yang menjadi korban pemukulan dalam peristiwa itu angkat bicara.
Pria berinisial DI (24) itu membantah tudingan yang disampaikan oleh TNI terkait peristiwa itu.
Menurutnya, tak ada pemukulan yang dilakukan oleh warga terhadap anggota TNI yang sedang menjalani tugas tracing dan testing di desanya.
"Tidak ada (melawan), saya tidak melawan, saya di bawah, duduk," kata DI, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (24/8/2021) lalu.
Berdasarkan apa yang disampaikan DI, pemukulan yang ia terima bermula saat ia bersama temannya hendak pulang dari kebun miliknya di tepi Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Senin lalu.
Saat itu, ia tak tahu jika ada kegiatan tracing dan testing di sepanjang jalan Desa Sidetapa.
Meski begitu, ia mencoba lari meloloskan diri karena pada saat itu tak memakai masker.
Usai hampir meloloskan diri, ia mendadak ditarik salah seorang anggota TNI dan hampir terjatuh meski akhirnya berhasil pergi.
Sekitar 40 meter dari lokasi penyekatan, ia mengaku kembali diadang oleh TNI yang kemudian memukul temannya yang berinisial AG (23).
Baca juga: Pengakuan Warga yang Dihajar TNI di Buleleng Bali: Saya Dipukul, Diseret, Ditendang
DI kemudian berhenti dan menanyakan maksud pemukulan yang dilakukan oleh TNI kepada AG.
"Tidak tahu kenapa (TNI) marah-marah langsung mukul, langsung nyekik, terus saya diseret sejauh 30 meter ke titik lokasi yang pertama, sejauh saya diseret, saya juga ditendang dari belakang. Padahal saya sudah tidak melawan. Tapi terus saja saya ditendang," tutur dia.
Selanjutnya, mereka dianiaya oleh pihak TNI. Baik paman, adik dan bapak DI yang mencoba melerai ikut menjadi sasaran pukulan TNI.