Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Polemik Sumbangan Rp 2 Triliun Akidy Tio, Kapolda Sumsel Dimutasi

Kompas.com - 26/08/2021, 07:38 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri dimutasi dari jabatannya. Posisi Eko akan diganti Irjen Toni Harmanto yang sebelumnya bertugas sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Mutasi itu sesuai dengan Surat Telegram Kapolri pada 25 Agustus 2021 yang ditandatangani Irjen Wahyu Widada bernomor ST/1701/KEP/VIII/2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam tubuh Polri.

Hal ini dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.

"Iya benar (surat telegram)," kata Rusdi saat dikonfirmasi, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Kapolda Sumsel yang Sempat Heboh soal Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio Dimutasi

Selain Kapolda Sumsel, total ada 98 perwira tinggi-menengah yang juga dirotasi oleh Kapolri.

Tepat sebulan polemik sumbangan Rp 2 triliun

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menerima bantuan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha asal Langsa, Aceh Timur, Almarhum Akidi Tio untuk dana penanganan Covid-19, Senin (26/7/2021).DOK. HUMAS POLDA SUMSEL Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menerima bantuan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha asal Langsa, Aceh Timur, Almarhum Akidi Tio untuk dana penanganan Covid-19, Senin (26/7/2021).

Mutasi ini terjadi tepat sebulan setelah polemik sumbangan Rp 2 triliun dari Heriyanti, anak almarhum Akidi Tio, Senin (26/7/2021). Saat itu, Eko yang menerima sumbangan tersebut secara simbolis.

Bantuan secara simbolis itu diserahkan langsung oleh Prof dr Hardi Darmawan yang merupakan dokter keluarga almarhum Akidi di Mapolda Sumsel, dan disaksikan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, beserta para pejabat tinggi lainnya baik dari instasi kepolisian maupun lingkup pemerintah provinsi.

Setelah itu, sumbangan Rp 2 triliun dari anak Akidi Tio pun menjadi perhatian publik. Bahkan, banyak orang yang memuji terkait sumbangan tersebut.

Baca juga: Sederet Fakta Sumbangan Rp 2 Triliun dari Anak Akidi Tio, Janji Tetap Cair, Ternyata Saldo Tidak Cukup

Namun, hingga waktu yang dijanjikan pada Senin (2/8/2021), sumbangan tersebut belum juga cair. Heriyanti pun dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.

Kepada polisi, Heriyanti mengaku bilyet giro untuk mencairkan dana tersebut mengalami kendala.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, ternyata saldo Heriyanti di bank tidak sampai 2 triliun.

"Hasil koordinasi pengecekan ke Bank Mandiri sesuai dengan bilyet giro kemarin, klarifikasi bank bahwa saldo di rekening tersebut tidak cukup (Rp 2 triliun)," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi saat menggelar pers rilis, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Polemik Sumbangan Rp 2 Triliun dari Anak Akidi Tio hingga Polisi Beda Pernyataan

Kapolda minta maaf

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra HeriKOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri

Tidak ingin polemik ini menjadi berlarut-larut, Eko kemudian meminta maaf kepada masyarakat, Kapolri, TNI, dan unsur-unsur lainnya.

Eko mengaku, hal ini terjadi karena ketidakhati-hatiannya.

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, Kapolri, para anggota Polri se-Indonesia, juga masyarakat Sumsel, terutama tokoh masyarakat Sumsel kepada Forkopimda, Gubernur, Pangdam, Danrem, dan yang lain juga dilibatkan langsung dalam acara kemarin. Sebagai pribadi dan Kapolda Sumsel, saya mohon maaf atas kegaduhan ini," kata Eko saat menggelar konferensi pers di Mapolda Sumsel, Kamis (5/8/2021).

"Sebagai pribadi, ini kelemahan saya sebagai pemimpin. Sebagai manusia biasa, saya mohon maaf, ini terjadi atas ketidakhati-hatian saya," sambungnya.

Baca juga: Polemik Bantuan Rp 2 Triliun Keluarga Akidi Tio, Kapolda Sumsel: Mohon Maaf atas Kegaduhan Ini

Sumbangan berdatangan

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan senilai Rp 2 miliar dari paguyuban Masyarakat Tionghoa Palembang, Jumat (6/8/2021).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan senilai Rp 2 miliar dari paguyuban Masyarakat Tionghoa Palembang, Jumat (6/8/2021).

Setelah permintaan maaf tersebut, berbagai sumbangan untuk penanganan Covid-19 di Sumsel terus mengalir.

Salah satunya dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Palembang sebesar Rp 2 miliar. Bantuan yang diberikan berupa beras 150 ton, oksigen 150 ton, dan 1.250 alat swab antigen.

Eko menyebut, bantuan tersebut adalah hikmah di balik kejadian Akidi Tio.

"Ini saya kira adalah Akidi effect, efek dari kejadian bapak almarhum Akidi. Hari ini Tuhan menunjukkan hikmah itu. Mewujudkan rahasia dari apa yang kita ragukan kemarin," kata Eko saat menerima bantuan, di Mapolda Sumsel, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Paguyuban Tionghoa Beri Bantuan Barang Senilai Rp 2 M, Kapolda Sumsel: Saya Takut Ini Hoaks, Ternyata Tidak

Kejiwaan Heriyanti diperiksa

Heriyanti anak Akidi Tio yang diduga melakukan penipuan bantuan Rp 2 Triliun saat berada di Polda Sumatera Selatan, Senin (2/8/2021).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Heriyanti anak Akidi Tio yang diduga melakukan penipuan bantuan Rp 2 Triliun saat berada di Polda Sumatera Selatan, Senin (2/8/2021).

Sementara, terkait dengan perkembangan kasus tersebut, polisi masih terus melakukan pemeriksaan.

Saat ini, Heriyanti pun masih dalam status terperiksa. Penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti untuk mengetahui motif dari Heriyanti.

Bahkan, polisi sudah melakukan tes kejiwaan terhadap Heriyanti yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Namun, polisi tidak bisa membeberkan hasil tes kejiwaannya dengan alasan privasi seseorang.

"Yang berhak menyampaikan adalah ahli psikiater kami (polisi) tidak bisa menyampaikan itu," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi, dihubungi Kompas.com, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Pengakuan Anak Akidi Tio di Jakarta Saat Diperiksa Polda Sumsel soal Sumbangan Rp 2 Triliun

 

(Penulis: Kontributot Palembang, Aji YK Putra | Editor: David Oliver Purba) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com