Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Kera Liar Serbu Perkampungan di Pamekasan, 1 Lansia Tewas Digigit, Ini Faktanya

Kompas.com - 26/08/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Seorang lansia di Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur tewas digigit kawanan kera liar yang menyerang perkampungan.

Kawanan kera tersebut masuk ke perkampungan sejak dua bulan yang lalu.

Hingga Selasa (24/8/2021), selain menewaskan seorang lansia, ada 4 korban lainnya yang terluka yakni anak-anak dan santri.

Kawanan kera liar tersebut menyerbu dua desa yakni Desa Rek Kerrek dan Desa Kancok.

Baca juga: Warga Tewas Digigit Kera Liar yang Serang Perkampungan, Kades Kerahkan Penembak dan Janjikan Imbalan

Menurut Kepala Desa Kacok, Baihaqi, saat muncul dua bulan lalu, kawanan kera liar tersebut belum meresahkan warga karena hanya mengintau jauh di atas pepohonan.

Namun kera-kera tersbeut mulai masuk perkampungan dan menyerang warga saat sore hari hingga malam hari.

"Dua bulan yang lalu belum menyerang warga. Sekarang ini sudah semakin buas karena menyerang warga," ujar Baihaqi, ketika dikonfirmasi via telepon, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Kawanan Kera Ekor Panjang Turun dari Gunung Merapi, Masuki Desa di Magelang

"Korban yang diserang terjdi pada sore dan malam hari. Kalau pagi dan siang tidak ada," imbuh dia.

Ia mengatakan ada sekitar lima ekor kera yang ganas. Sedangkan kera-kera lain yang ukurannya lebih kecil tidak begitu ganas.

Selain menyerang warga, kawanan kera tersebut juga merusak tanaman, menggigit hewan ternak dan memaakan buah-buahan di pekarangan rumah warga.

Baca juga: Warga Resah Kawanan Kera Liar Serbu Kampung, 1 Orang Tewas Digigit, Polisi Turun Tangan

Dilumpuhkan dengan tembakan

Menurut Baihaqi, pihak desa telah mengerahkan penembak dan menggelar sayembara untuk memburu kera-kera liar tesebut.

Menurutnya ada pemburu kera asal Sampang yang datang untuk menangkap kera. Saat ini baru satu ekor yang telah ditangkap menggunakan senapan angin.

"Saya sayembarakan kepada warga yang bisa menangkap kera liar, akan diberi imbalan," ujar Baihaqi.

Baca juga: Lahan Pertanian Diserang Kera Ekor Panjang, Petani di Gunungkidul Gagal Panen

Ia mengatakan sejak pemburu datang, keras-kera tersebut tak lagi meneror warga.

"Kalau ada yang berhasil menangkap kera yang ukurannya lebih besar lagi, maka akan kami berikan imbalan yang lebih besar lagi," imbuhnya.

Sementara itu Kapolsek Palengaan Iptu Sri Sugiarto ikut menyaksikan kera liar yang dilumpuhkan dengan senapan angin.

Cara yang digunakan yakni pemburu memancing kera keluar dari hutan menggunakan kera piaraan.

Baca juga: Kantor Lurah Berantakan Diserang Puluhan Kera

Setelah kera liar keluar mendekati kera piaraan, si pemburu kemudian menembaknya.

"Butuh dua kali tembakan untuk melumpuhkan kera liar itu," terang Sri Sugiarto melalui telepon seluler.

Kera yang ditangkap, kemudian dibunuh oleh warga

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman | Editor : Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com