Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya Boleh Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Eri Cahyadi Minta Masukan Pakar Epidemiolog

Kompas.com - 25/08/2021, 19:41 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kota Surabaya masuk dalam daftar 20 daerah di Jawa Timur yang diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas untuk jenjang SMA, SMK dan SLB.

Hal tersebut berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2021 tentang pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di wilayah Jawa dan Bali.

Baca juga: 20 Daerah di Jatim Boleh Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Mana Saja?

Minta masukan pakar epidemiolog

Terkait pembelajaran tatap muka (PTM) untuk sekolah-sekolah di Surabaya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, akan meminta masukan terlebih dulu dari pakar epidemiolog.

"(PTM sebenarnya) sudah disiapkan, tapi waktu itu Covid-19 naik. Hari ini Surabaya sudah PPKM level 3, dan saya masih bicara dulu dengan pakar epidemiolog. Akan rapat pentahelix (soal PTM di Surabaya)," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (25/8/2021).

Menurutnya, PTM bisa digelar atau tidak di Surabaya, hal itu akan bergantung pada usulan dan rekomendasi dari sejumlah pihak, salah satunya pakar epidemiolog.

Baca juga: Surabaya Masuk PPKM Level 3, Ini Upaya Pemkot untuk Turun ke Level 2

Seluruh pihak terkait akan diundang dan diminta untuk menyampaikan rekomendasi perihal  pembelajaran tatap muka di Surabaya.

"PTM bisa atau tidaknya dari situ. Harapannya kalau buka berapa persen. Kebersamaan. Pemerintah akan lihat kemampuannya, (PTM) buka atau tutup," ujar Eri.

Karena itu, saat ini pihaknya masih mengumpulkan masukan, terutama dari pelaksana pendidikan, baik dari SD dan SMP se-Surabaya.

"Nah, kalau SMP ini kayaknya lebih mudah. Kalau SD susah, karena nanti yang antar siapa. Kalau SMA kan sudah gampang karena sudah besar," tutur Eri.

Baca juga: Komisi X DPR: PTM Terbatas Harus Dipantau Berkala

Eri menyebutkan, pekan depan Pemkot akan membahas tentang persiapan pembelajaran tatap muka di Surabaya dengan seluruh pihak.

Dengan kebersamaan itu, dia berharap ada titik temu dan kesepakatan dari semua pihak yang terlibat.

"Karena ini andil semua orang dalam pemerintahan," ucap Eri.

Adapun terkait vaksinasi kepada guru, Eri memastikan bahwa guru SD dan SMP di Surabaya mendapatkan dosis vaksin.

Namun, vaksinasi untuk siswa belum rampung 100 persen.

Menurut kalkulasi Eri, di Surabaya baru ada 70 sekolah, baik SD dan SMP, yang sudah mendapatkan vaksinasi.

"(Vaksinasi murid) masih jauh jumlah siswa total ya. Kalau murid belum banyak yang divaksin. Makanya, butuh pendapat dari epidemiolog. Pakar epidemiolog bilang nggak boleh buka tanpa vaksin, ya berhenti. Nurut. Karena itu, sekarang waktunya untuk bahu-membahu," kata Eri.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Belum Diizinkan di Ambon, Wali Kota: Jangan Euforia kalau Akhirnya Merugikan

Saat ditanya kapan Pemkot Surabaya akan memasifkan vaksinasi untuk siswa, Eri menyebut, hal itu bergantung distribusi vaksinasi yang diberikan Kementerian Kesehatan untuk Kota Surabaya.

"Kalau ditanya kapan pemkot mau vaksin, ya kita tanya ke Menkes, dikasih kapan. Kami berharap Surabaya bisa dikasih perhatian lebih, sehingga vaksinasi harus lebih cepat," tutur Eri.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 daerah di Jawa Timur diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas untuk jenjang SMA, SMK dan SLB.

Adapun dari 20 daerah tersebut, 18 di antaranya masuk kategori daerah level 3.

Sedangkan dua daerah masuk kategori level 2 Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Daerah yang masuk kategori level 2 yaitu Sampang dan Pamekasan. Sementara 18 daerah yang masuk kategori level 3 yakni Pasuruan, Pacitan, Sumenep, Probolinggo, dan Tuban.

Selanjutnya, Jember, Bojonegoro, Situbondo, Bondowoso, Nganjuk, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Mojokerto, Lamongan, Gresik dan Bangkalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com