Eri menyebutkan, pekan depan Pemkot akan membahas tentang persiapan pembelajaran tatap muka di Surabaya dengan seluruh pihak.
Dengan kebersamaan itu, dia berharap ada titik temu dan kesepakatan dari semua pihak yang terlibat.
"Karena ini andil semua orang dalam pemerintahan," ucap Eri.
Adapun terkait vaksinasi kepada guru, Eri memastikan bahwa guru SD dan SMP di Surabaya mendapatkan dosis vaksin.
Namun, vaksinasi untuk siswa belum rampung 100 persen.
Menurut kalkulasi Eri, di Surabaya baru ada 70 sekolah, baik SD dan SMP, yang sudah mendapatkan vaksinasi.
"(Vaksinasi murid) masih jauh jumlah siswa total ya. Kalau murid belum banyak yang divaksin. Makanya, butuh pendapat dari epidemiolog. Pakar epidemiolog bilang nggak boleh buka tanpa vaksin, ya berhenti. Nurut. Karena itu, sekarang waktunya untuk bahu-membahu," kata Eri.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Belum Diizinkan di Ambon, Wali Kota: Jangan Euforia kalau Akhirnya Merugikan
Saat ditanya kapan Pemkot Surabaya akan memasifkan vaksinasi untuk siswa, Eri menyebut, hal itu bergantung distribusi vaksinasi yang diberikan Kementerian Kesehatan untuk Kota Surabaya.
"Kalau ditanya kapan pemkot mau vaksin, ya kita tanya ke Menkes, dikasih kapan. Kami berharap Surabaya bisa dikasih perhatian lebih, sehingga vaksinasi harus lebih cepat," tutur Eri.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 daerah di Jawa Timur diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas untuk jenjang SMA, SMK dan SLB.
Adapun dari 20 daerah tersebut, 18 di antaranya masuk kategori daerah level 3.
Sedangkan dua daerah masuk kategori level 2 Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Daerah yang masuk kategori level 2 yaitu Sampang dan Pamekasan. Sementara 18 daerah yang masuk kategori level 3 yakni Pasuruan, Pacitan, Sumenep, Probolinggo, dan Tuban.
Selanjutnya, Jember, Bojonegoro, Situbondo, Bondowoso, Nganjuk, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Mojokerto, Lamongan, Gresik dan Bangkalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.