Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah DIY Perbolehkan Warga Buat Mural Asal...

Kompas.com - 25/08/2021, 19:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penghapusan mural  atau lukisan dengan media dinding di Yogyakarta tepatnya di Jembatan Kewek beberapa hari lalu ramai dibicarakan warganet.

Terkait hal ini Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak memerintahkan jajarannya untuk melakukan penghapusan.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan dirinya tidak memerintahkan jajarannya untuk menghapus mural. Tetapi, menurut Aji, pemerintah menghapus vandalisme.

“Nggak ada instruksi, saya sendiri tidak perintahkan. Mural itu kan yang bagus bentuknya jelas, kalau itu kan corat-coret,” katanya Selasa (25/8/2021).

Baca juga: Lomba Mural Digelar di Yogyakarta, Gambar yang Cepat Dihapus Aparat Dapat Nilai Lebih

Menurut dia, penghapusan dilakukan agar keindahan kota tidak hilang sehingga harus segera dibersihkan. 

Terkait kritik, dia mengatakan bahwa Pemerintah DIY terbuka dengan kritik.

Siapa saja diperbolehkan mengkritik asalkan dengan cara yang benar seperti melalui media massa atau mengirimkan surat secara langsung kepada Pemerintah DIY.

“Kalau persoalan kritik silakan saja pemerintah terbuka dikritik, tapi kritik kan nggak perlu nulis-nulis di tembok orang. Silakan saja disampaikan lewat surat kabar, kalau mau bisa dibaca banyak orang. Atau kirim surat langsung ke gubernur kita terima dan pasti kita pertimbangkan tindak lanjuti kalau logis gitu,” jelas dia.

Ia menyampaikan, mural diperbolehkan dibuat di tembok asalkan mendapatkan izin dari pemilik lahan.

Dia juga mengimbau kepada warga agar jangan asal mencoret-coret tembok.

“Sepanjang izin dari pemilik lahan. Jangan waton (asal) coret. Temanya apa silakan saja. Kalau corat-coret kan beda, vandalisme kalau itu,” ucapnya.

Baca juga: Mural di Jembatan Kewek Yogyakarta Dihapus Tak Sampai 24 Jam Setelah Dibuat

Sebelumnya, Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menghapus mural di bawah Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta, pada Minggu (22/8/2021). 

Penghapusan berlangsung kurang dari 24 jam setelah mural itu dibuat. Tulisan "DIBUNGKAM" di dinding Jembatan Kewek merupakan karya sejumlah seniman yang tergabung dalam komunitas Street Art Yogyakarta.

Bamsuck, salah satu pembuat mural, mengatakan tulisan besar itu dibuat pada Sabtu (21/8/2021) sebagai respons atas penghapusan mural di Tangerang.

“Kita sebagai rakyat berhak untuk bersuara. Itu kan (mural) hanya gambar, gambar kenapa jadi masalah dan mengapa dimasukkan ke pasal, kita merespons (penghapusan mural di Tangerang),” katanya saat ditemui di Jembatan Kewek, Senin (23/8/2021).

Setelah karyanya dihapus, Bamsuck dan sejumlah seniman kembali membuat mural serupa pada Senin pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com