PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kera liar yang menyerang perkampungan di Desa Rek Kerrek dan Desa Kacok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, mulai diburu warga.
Akibat serangan dan gigitan kera-kera liar itu, satu orang lansia tewas.
Kepala Desa Kacok pun mengerahkan penembak dan menggelar sayembara untuk memburu kera-kera liar tersebut.
Baca juga: Warga Resah Kawanan Kera Liar Serbu Kampung, 1 Orang Tewas Digigit, Polisi Turun Tangan
Akan berikan imbalan
Kepala Desa Kacok, Baihaqi menjelaskan, ada pemburu kera asal Sampang yang datang untuk menangkap kera yang sudah meresahkan warga tersebut.
Saat ini, satu kera sudah berhasil ditangkap menggunakan senapan angin.
"Saya sayembarakan kepada warga yang bisa menangkap kera liar, akan diberi imbalan," ujar Baihaqi ketika dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (25/8/2021).
Baihaqi menambahkan, sayembara itu mulai membuahkan hasil. Kera-kera liar itu sudah tidak terlihat meneror warga lagi. Biasanya, kawanan kera meneror warga saat sore dan malam hari.
"Kalau ada yang berhasil menangkap kera yang ukurannya lebih besar lagi, maka akan kami berikan imbalan yang lebih besar lagi," imbuhnya.
Baca juga: Kawanan Kera Ekor Panjang Turun dari Gunung Merapi, Masuki Desa di Magelang
Cara yang digunakan yakni pemburu memancing kera keluar dari hutan menggunakan kera piaraan.
Setelah kera liar keluar mendekati kera piaraan, si pemburu kemudian menembaknya.
"Butuh dua kali tembakan untuk melumpuhkan kera liar itu," terang Sri Sugiarto melalui telepon seluler.
Baca juga: Sama seperti Manusia, Kera Menyapa dan Ucapkan Selamat Tinggal Saat Interaksi
Kera yang ditangkap, kemudian dibunuh oleh warga
Sebelumnya diberitakan, kawanan kera menyerang penduduk dua desa yakni Desa Rek Kerrek dan Desa Kacok, Kecamatan Palengaan.
Akibatnya, 5 korban digigit kera liar tersebut. Bahkan satu korban meninggal dunia.
Selain warga setempat, santri salah satu pondok pesantren juga menjadi korban serangan kera liar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.