Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GNI Gresik, Saksi Bisu Sejarah, Simbol Gotong Royong Masyarakat yang Sempat akan Dibongkar

Kompas.com - 25/08/2021, 16:12 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Pemandangan gotong royong

Krisaji, Ketua Umum Yayasan Mata Seger yang bergerak di bidang seni dan budaya ini menjelaskan, saat pembangunan GNI Gresik itu lah pemandangan gotong royong masyarakat sangat kentara.

Kendati sumbangan sukarela warga pada saat itu dikoordinatori oleh Camat.

"Warga sangat antusias, dengan rela menyumbang apa yang dimiliki. Ketika itu sumbangan sukarela dikoordinatori oleh Camat namanya Asdirun, tapi tidak ada sekali pun paksaan. Justru warga saat itu antusias menyumbang dengan sendirinya, karena ingin ada gedung di Gresik," ucap Krisaji.

Saat bangunan gedung sudah berdiri, aktivitas belajar mengajar yang sempat berlangsung, kemudian bergeser pindah ke lokasi yang kini menjadi SD Sidokumpul 1.

Baca juga: Tak Bisa Hadir Upacara 17 Agustus karena Pandemi, Ini Pesan Para Veteran di Gresik

Sementara GNI Gresik digunakan sebagai gedung serba guna. Selain untuk menggelar pertemuan dan rapat, juga mulai difungsikan untuk aktivitas kesenian dan kebudayaan.

"Dulu ya dipakai untuk latihan karawitan, pelatihnya Pak Joyo. Juga ada tempat pemutaran proyektor film. Beberapa kali pertunjukan seni tradisional, mulai ludruk, ketoprak, wayang orang, juga pentas di sana. Aktivitas seniman Gresik saat itu juga mulai ramai," tutur Krisaji.

Namun sejak 1980-an, gedung GNI Gresik mulai disewakan oleh Pemkab untuk keperluan hajatan maupun resepsi pernikahan warga.

Dalam pandangan Krisaji, alasannya, karena pada saat itu mencari gedung representatif di Gresik cukup sulit, selain Wisma A. Yani di lingkup perusahaan Semen Gresik.

Baca juga: Mantan Anggota DPRD Gresik Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penggelapan Jual Beli Tanah

Wacana dibongkar total

Pada tahun 2014, Bupati Gresik yang saat itu masih dijabat oleh Sambari Halim Radianto, memiliki niatan untuk membongkar bangunan GNI Gresik secara total.

Rencananya, gedung bakal digantikan oleh bangunan baru menyesuaikan perkembangan zaman.

Namun wacana ini kemudian ditentang oleh para seniman, budayawan dan sejarawan yang ada di Gresik.

Mereka tidak sepakat dengan keinginan Bupati Sambari, lantaran bangunan GNI Gresik bakal diubah total, bukan dilakukan revitalisasi atau renovasi untuk pelestarian.

Sebab mereka menilai, GNI Gresik merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang harus tetap dilestarikan.

Sebagai bentuk dan simbol perlawanan, para seniman dan budayawan Gresik kemudian memunculkan tagar #SaveGNI.

Mereka juga beberapa kali mengajukan mediasi dan pertemuan, untuk dapat berdialog seputar wacana Bupati Sambari mengubah total perwajahan GNI Gresik.

Baca juga: Kejar Herd Immunity Akhir Tahun, Vaksinasi di Gresik Baru Capai 40 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com