Joni sempat meminta anaknya untuk mengenakan pakaian terlebih dahulu. Namun ternyata PS dibawa pulang ke rumah oleh AOK untuk menunjukkan tempat ia menyembuyikan ponsel.
Setelah sampai rumah, PS yang memang tak mencuri ponsel milik AOK kebingungan. Menurut Joni, anaknya mengaku mencuri ponsel karena tak tahan terus dianiaya.
Baca juga: Oknum Anggota TNI Aniaya Siswa SD, Danrem Kupang: Kita Proses Hukum
"Mereka antar anak saya hanya untuk menunjukkan tempat persembunyian HP yang dicuri. Tapi anak saya ini mengaku mencuri HP karena tidak tahan setelah dianiaya," kata Jon.
AOK kembali emosi dan terus menganiaya PS di hadapan Joni.Dalam keadaan tak berdaya, bocah laki-laki tersebut dibawa kembali ke rumah B.
PS dipulang ke rumahnya oleh AOK dalam keadaan babak belur. Sesampai di rumah, PS pingsan dan ia dilarikan ke RSUD Baa. PS pun menjalani perawatan karena mengalami luka dan trauma berat.
Baca juga: Dituduh Curi Ponsel, Siswa SD Diikat dan Dianaya Oknum Anggota TNI hingga Pingsan
Terkait kasus tersebut, pihak TNI Angkatan Darat memastikan jika dua oknum prajurit berinisial Serma MSB dan Serka AODK akan menjalani proses hukum setelah diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang siswa SD,
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen (Pol) TNI Tatang Subarna mengatakan, proses hukum tersebut juga sebagaimana perintah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Agar terus melakukan investigasi dan memproses secara hukum terhadap oknum anggota TNI AD yang melakukan tindak pidana penganiayaan anak dibawah umur," ujar Tatang kepada Kompas.com, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Kasus TNI Hajar Warga di Buleleng Bali Berujung Damai, Laporan Segera Dicabut
Sementara itu Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak telah mengutus dokter dari Kodam IX/Udayana untuk mengecek langsung kondisi kesehatan bocah tersebut.
Lettu Ckm Rukmana utusan dari Kesdam IX/Udayana, beserta satu orang anggota PNS Heri Pelopolin memeriksa kondisi fisik PS di lantai dua Makodim 1627/Rote Ndao, Minggu (22/8/2021) sekitar pukul 18.40 Wita.
Dari hasil pemeriksaan dokter, kondisi kesehatan bocah tersebut dalam keadaan stabil, namun keluhan dirasakan sakit di kedua sisi pipi.
"Kondisi kesehatan PS saat ini keadaan umumnya baik dan stabil. Tanda-tanda vital dalam batas normal, kesadaran yang bersangkutan saat ini dalam keadaan sadar penuh," ujar Lettu Rukmana dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Pengakuan Warga yang Dihajar TNI di Buleleng Bali: Saya Dipukul, Diseret, Ditendang
"Pasien masih mengeluh nyeri sedikit di pipi kanan dan kiri, kondisi luka lecet di badan pasien sudah mulai mengering," sambungnya.
Pemeriksaan kondisi kesehatan PS disaksikan oleh ayahnya Joningrat Seuk, Komandan Kodim 1627/RN Letkol Inf Educ Permadi Eko PB, dan anggota Denpom Kupang.
Setelah memeriksa kondisi fisik PS, Lettu Rukmana memberikan bingkisan berupa mainan mobil-mobilan remot dan robot.
Selain itu, pihaknya juga memberikan parsel berupa makanan dan minuman serta sembako untuk keluarga serta obat nyeri dan vitamin untuk proses penyembuhan PS.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere, Achmad Nasrudin Yahya | Editor : Dheri Agriesta, Icha Rastika, Priska Sari Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.