Siswa tak punya ponsel untuk belajar daring
Di balik keunggulan sekolah ini, masih ada kisah sedih. Ketika pandemi Covid-19 menghantam kegiatan belajar, sekolah ini mengalihkan kegiatan secara daring.
Di saat bersamaan, tak semua murid tak memiliki ponsel. Kata Asmuran, tiga muridnya sempat kesulitan belajar karena tak punya ponsel.
"Tiga siswa ini anak yatim piatu. Mereka ditinggalkan orangtua dari kecil," kata dia.
Suatu ketika, Asmuran menyampaikan hal tersebut ke komite sekolah dengan melibatkan orangtua dari siswa lain.
"Akhirnya dibantu oleh salah satu orangtua murid mampu. Untuk beli paket internet, kami tanggung," ucap dia.
Baca juga: Akhirnya, Jokowi Resmikan Segmen Pemungkas Tol Pertama di Bumi Kalimantan
Atas kunjungan Jokowi, Asmuran menyampaikan banyak terima kasih. Kesempatan tersebut, kata dia, tak pernah ada dalam catatan sejarah perjalanan sekolah itu.
"Saya tidak menyampaikan permintaan apa-apa ke Pak Presiden. Beliau berkunjung saja, kami sudah senang," terang dia.
Usai seluruh anak muridnya dan guru disuntik vaksin, Asmuran merencanakan buka pembelajaran tatap muka.
Namun, ia menunggu penurunan status Covid-19 Kota Samarinda yang kini masih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4.
Alasan di balik kunjungan Jokowi
Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin menjelaskan, alasan di balik terpilihnya SMP 22 dikunjungi Jokowi tidak berkaitan dengan prestasi, Covid-19 atau hal-hal lain yang kaitannya dengan akademik di SMP 22.
"Kami terima informasi cepat banget, Sabtu malam. Rencananya beliau landing di APT Pranoto kemudian menuju kantor Gubernur Kaltim," ucap dia.
Dari rute perjalanan ini, tim dari Istana meminta agar ada sekolah yang dikunjungi Jokowi untuk melihat pelaksanaan vaksinasi pelajar.
"Dari situlah muncul SMP 22. Karena letak dipinggir jalan, juga dekat dengan Kantor gubernur. Beliau dari bandara langsung singgah di SMP 22 baru lanjut ke kantor gubernur, jadi satu jalur saja, memang dimintanya begitu," beber Asli.
Baca juga: Warga Kukar Dilarang Demo Tuntut Ganti Rugi Lahan Saat Jokowi Resmikan Tol Balsam
Keputusan memilih SMP 22 juga didukung dengan ketersediaan halaman tengah sekolah ini cukup luas untuk pelaksanaan vaksinasi.
"Jadi alasannya itu saja, kenapa dipilih SMP 22. Sekolah lain juga banyak dan memadai, tapi tidak sejalur dengan rute Pak Presiden, jadi enggak bisa," beber Asli.