BLITAR, KOMPAS.com - Desa Wisata Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, masuk sebagai salah satu dari 50 desa wisata yang lolos tahap seleksi akhir Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Desa yang terletak sekitar 40 kilometer dari arah tenggara Kota Blitar itu merupakan satu dari enam desa wisata di Jawa Timur yang masuk dalam 50 desa wisata terbaik ADWI 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menanggapi lolosnya Desa Serang ke dalam babak terakhir seleksi, Kepala Desa Serang Dwi Handoko mengatakan, wilayahnya masih harus menghadapi satu tahapan seleksi untuk memilih 10 terbaik.
"Kami akan berupaya memperbaiki bagian yang kurang dari tujuh parameter penilaian yang ada. Selebihnya kita pasrah dan serahkan pada tim kurator," ujar Handoko kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).
Handoko mengatakan, Desa Wisata Serang berangkat dari modal utama berupa obyek wisata pantai yang menghadap langsung ke samudera di selatan Pulau Jawa.
Sejak terpilih sebagai kepala desa, Handoko terus mengembangkan kawasan Pantai Serang. Sehingga, menjadi kawasan wisata lengkap.
Baca juga: 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia
"Kelebihan kami ini, antara lain, karena memiliki daya tarik cukup lengkap mulai dari obyek alam, seni budaya, obyek buatan dan edukasi lingkungan," jelas Handoko.
Selain pantai, kawasan wisata Pantai Serang belum lama ini mengembangkan goa alam yang ada di salah satu sudut pantai sebagai tambahan daya tarik alam.
Obyek wisata buatan dan edukasi, antara lain, terdiri dari taman pohon cemara dan kolam konservasi penyu laut.
Sedangkan daya tarik seni dan budaya, antara lain, berupa penyelenggaraan even tahunan Serang Culture Festival sejak 2015.
Bahkan, kata Handoko, bekerja sama dengan sejumlah seniman tari pihaknya sedang mengembangkan tarian kontemporer Barongan Penyu.
"Ini satu-satunya di Indonesia, tari Barongan Penyu yang membawa pesan konservasi lingkungan," ujarnya.
Kekurangan
Meski memiliki kelebihan berupan kelengkapan daya tarik wisata, Handoko mengakui, di antara tujuh parameter penilaian yang digunakan para kurator ADWI 2021, Desa Wisata Serang memiliki beberapa kekurangan.
Salah satunya, kata Handoko, adalah ketersediaan fasilitas toilet yang lebih baik yang memenuhi standar tertentu yang ditetapkan.
"Jumlahnya sudah banyak tapi perlu distandarkan sesuai kualitas minimal yang diminta," ujarnya.
Selain toilet, jumlah serta kualitas rumah tinggal dan pondok wisata juga masih kurang.
"Kalau yang ini, jumlahnya kurang kualitas dari yang ada juga harus distandarkan, harus ditingkatkan," jelasnya.
Memberdayakan warga desa
Kawasan wisata Pantai Serang merupakan destinasi wisata pantai paling favorit bagi warga Blitar dan sekitarnya.
Baca juga: Tak Termakan Hoaks, 400 Warga Kota Blitar Tetap Ikuti Vaksinasi Covid-19
Setiap tahun, setidaknya 50.000 wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Serang atau kawasan wisata Pantai Serang.
Tidak hanya memberikan pendapatan kepada desa, Perhutani sebagai pemilik lahan, dan Pemerintah Kabupaten Blitar, kawasan wisata Pantai Serang juga banyak memberdayakan ekonomi warga terutama warga Desa Serang.
Pada 2020, kawasan wisata ini memberikan pendapatan ke kas Desa Serang sebesar Rp 60 juta sesuai dengan porsi 50 persen andil yang dimiliki.
Handoko mengatakan, jumlah yang jauh lebih besar didapatkan secara langsung maupun tidak oleh warga Desa Serang yang membuka usaha di kawasan Desa Wisata Serang.
Menurutnya, setidaknya ada 145 kepala keluarga yang mencari nafkah dan berusaha di kawasan wisata Pantai Serang mulai dari usaha warung makan, penginapan, jasa fasilitas toilet, penyewaan kendaraan ATV, toko suvenir, dan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.