Kekurangan
Meski memiliki kelebihan berupan kelengkapan daya tarik wisata, Handoko mengakui, di antara tujuh parameter penilaian yang digunakan para kurator ADWI 2021, Desa Wisata Serang memiliki beberapa kekurangan.
Salah satunya, kata Handoko, adalah ketersediaan fasilitas toilet yang lebih baik yang memenuhi standar tertentu yang ditetapkan.
"Jumlahnya sudah banyak tapi perlu distandarkan sesuai kualitas minimal yang diminta," ujarnya.
Selain toilet, jumlah serta kualitas rumah tinggal dan pondok wisata juga masih kurang.
"Kalau yang ini, jumlahnya kurang kualitas dari yang ada juga harus distandarkan, harus ditingkatkan," jelasnya.
Memberdayakan warga desa
Kawasan wisata Pantai Serang merupakan destinasi wisata pantai paling favorit bagi warga Blitar dan sekitarnya.
Baca juga: Tak Termakan Hoaks, 400 Warga Kota Blitar Tetap Ikuti Vaksinasi Covid-19
Setiap tahun, setidaknya 50.000 wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Serang atau kawasan wisata Pantai Serang.
Tidak hanya memberikan pendapatan kepada desa, Perhutani sebagai pemilik lahan, dan Pemerintah Kabupaten Blitar, kawasan wisata Pantai Serang juga banyak memberdayakan ekonomi warga terutama warga Desa Serang.
Pada 2020, kawasan wisata ini memberikan pendapatan ke kas Desa Serang sebesar Rp 60 juta sesuai dengan porsi 50 persen andil yang dimiliki.
Handoko mengatakan, jumlah yang jauh lebih besar didapatkan secara langsung maupun tidak oleh warga Desa Serang yang membuka usaha di kawasan Desa Wisata Serang.
Menurutnya, setidaknya ada 145 kepala keluarga yang mencari nafkah dan berusaha di kawasan wisata Pantai Serang mulai dari usaha warung makan, penginapan, jasa fasilitas toilet, penyewaan kendaraan ATV, toko suvenir, dan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.