KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi di daerah terutama di Indonesia Timur akan terbantu dengan adanya pemanfaatan gas bumi dan penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Dibutuhkan harga LNG murah agar manfaat gas terasa bagi masyarakat. Agar harga murah, perlu penetapan harga yang tepat serta terbangunnya infrastruktur distribusi yang baik.
Untuk itu, PT PLN mendukung langkah pemerintah menetapkan harga gas alam cair (LNG) tanpa Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Gas bumi dengan demikian bisa dimanfaatkan untuk sektor ketenagalistrikan hingga industri dan rumah tangga.
Baca juga: Dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas, PLN Bisa Hemat Ongkos Produksi
Executive Vice President Gas dan BBM PT PLN A Daryanto Ariyadi mengatakan, jika pemanfaatan gas bumi tak hanya untuk sektor kelistrikan, tapi juga mengakomodasi kebutuhan gas di luar kelistrikan, maka hal ini dinilai dapat membuat biaya infrastruktur gas menjadi lebih kompetitif.
“Perlu dukungan pemerintah dan badan usaha transportasi LNG untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik,” ujar Daryanto dalam seminar virtual bertajuk “Optimalisasi Penggunaan Gas Bumi Menuju Transisi Energi”, melalui rilis ke Kompas.com, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Pemerintah Targetkan 4 Juta Rumah Tangga Tersambung Jaringan Gas Bumi pada 2024
Berdasarkan data PLN hingga Juli 2021, 64,87 persen kebutuhan energi nasional masih dipasok dari batu bara. Sementara di Indonesia timur seperti di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, BBM lebih mendominasi.
Di Wilayah Nusa Tenggara, 66,95 persen energi masih dari BBM, sementara di Maluku dan Papua sebesar 83,82 persen.
Daryanto menambahkan, Indonesia memiliki potensi gas yang diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan industri hingga 20 tahun ke depan. Potensi gas itu tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Harga gas naik, penggunaan turun
Saat ini penggunaan gas di PLN terus turun, lantaran harga gas naik.
Kenaikan harga gas lantaran pada 2017, PLN tidak lagi berfokus pada pemanfaatan gas, tetapi pada sumber energi lain yang lebih kompetitif, yakni batu bara.
“Pada 2020, penyerapan gas di PLN, juga semakin turun akibat pandemi Covid-19,” kata Daryanto.
Perlunya infrastruktur gas
Sementara Lely Malini, Division Head Corporate Planning PGN mengatakan, perlunya dukungan dari pemerintah untuk keberlanjutan bisnis gas bumi dalam transisi energi nasional.
Dukungan pemerintah untuk keberlangsungan penyaluran gas eksisting, memerlukan penyiapan infrastuktur tambahan untuk pasokan LNG, dengan harga yang kompetitif, terutama di Indonesia Timur.
Menurut Lely, infrastruktur yang dibangun PGN untuk salurkan gas mulai dari gasifikasi usaha, listrik hingga jaringan gas kota (jargas). PGN menargetkan sampai 2026 terpasang 1 juta jaringan gas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.