Rumah sakit yang pembangunannya selesai pada 2016 itu hingga kini belum pernah beroperasi, meski keberadaannya dibutuhkan masyarakat sekitar.
"Itu bangunan sudah sering dikunjungi pejabat, katanya belum beroperasi karena kendala lahan," sebut Darboy.
"Kenapa itu tidak jadi prioritas mengatasi keadaan kami dari pedalaman ini?" sambungnya.
Baca juga: Cerita SS, dari Malaysia Menyelinap di Rusunawa di Nunukan untuk Temui Sang Istri yang Dideportasi
Terkait masalah ini, Juru bicara Pemerintah Kabupaten Nunukan Hasan Basri Mursali mengklaim sudah berkoordinasi dengan Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang.
"Bupati dan Gubernur sudah mempersiapkan anggarannya, baik untuk pengadaan alkesnya yang memang ada kewenangan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat juga. Sementara untuk lahannya, memang kemaren ada masalah menyangkut Amdal (Analisis Dampak Lingkungan ) dan sekarang sudah selesai," jelas Hasan.
Dia menegaskan proses menuju operasional RS Pratama Sebuku tidak mudah.
Baca juga: Penyelundup Sabu Terkencing-kencing Saat Diadang Prajurit TNI AL Nunukan
Pemkab Nunukan harus selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah provinsi dan pusat terlebih dahulu.
"Rumah Sakit Pratama bukan hanya kewenangan dari pemerintah daerah tapi kewenangan provinsi dan pusat, sehingga ini harus senantiasa dikomunikasikan dan dikoordinasikan. Mari kita sama sama berdoa supaya RS Pratama Sebuku bisa cepat dioperasionalkan," kata Hasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.