Menurut salah satu korban, Yeni, total kerugian yang dialaminya dan juga member lain sekitar Rp 2 miliar.
Uang sebanyak itu diperolehnya dari sejumlah member yang ikut arisan. Uang tersebut kemudian dikirimkan ke rekening atas nama N dan S.
"Awalnya member cuman lima orang terus disuruh N nyari member lainnya sampai 20, per orang kerugiannya mencapai Rp 200 juta, Rp 500 juta, Rp 700 juta. Saya sendiri sekitar Rp 500 juta, total hampir Rp 2 miliar," ungkapnya, Minggu (22/8/2021).
Untuk mengikuti arisan ini, Yeni bahkan rela menggadaikan barang-barang berharga, seperti BPKB motor dan mobil.
Baca selengkapnya: Keluh Kesah Korban Arisan Online Fiktif, Uang Miliaran Rupiah Raib
Bupati Jombang Mundjidah Wahab menuturkan, pihaknya menyiapkan beasiswa dan santunan bagi anak-anak yang yatim piatu akibat Covid-19.
Bantuan tersebut nantinya disalurkan melalui dinas sosial dan dinas lainnya.
Menurut Mundjidah, bantuan ini untuk menjamin kelangsungan hidup dan pendidikan anak-anak yang tidak memiliki orang tua akibat Covid-19.
Oleh karena itu, dia meminta para kepala desa untuk menelusuri dan mendata anak-anak yang menjadi yatim piatu karena Covid-19.
"Ada beasiswa, ada juga bantuan lainnya untuk anak-anak. Sekarang ini yang penting bagaimana kepala desa mendata. Nanti biar Asisten 1 yang memerintahkan camat," sebutnya, Minggu (22/8/2021).
Baca selengkapnya: Bupati Jombang Perintahkan Kades Telusuri Anak yang Orang Tuanya Meninggal karena Covid-19
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana; Kontributor Jombang, Moh. Syafii | Editor: Michael Hangga Wismabrata, Pythag Kurniati, Teuku Muhammad Valdy Arief, Priska Sari Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.