Merangkak hingga tubuh penuh luka
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah 15 tahun di Pamekasan mengalami kelainan hingga menyebabkan dirinya tak bisa berjalan.
Tak seperti kebanyakan anak-anak lain seusianya, Fahmi tak bisa berjalan.
Dokter memvonisnya menderita cerebral palsy hingga menyebabkan kelainan gerakan pada bagian tungkai pahanya.
Sehari-hari, Fahmi berangkat ke sekolahnya di Lembaga Pendidikan Raudlatul Mubtadi'in, Waru Timur dengan cara merangkak.
Namun, belakangan ini Fahmi mulai belajar berjalan kaki dengan dibantu tongkat kayu dan bambu.
"Sudah sekitar tiga bulan ini Fahmi belajar jalan kaki. Sebelumnya merangkak kalau ke sekolah," ujar M. Syahrawi Fadli, Kepala Sekolah Dasar Islam Raudlatul Mubtadi'in, saat ditemui Senin (23/8/2021).
Meskipun menggunakan tongkat sebagai alat bantu, Fahmi masih sering terjatuh.
Bahkan dia kerap berguling-guling, baik di sekolah atau pun di jalan menuju sekolah.
Tak heran, di tubuh Fahmi terdapat banyak bekas luka, terutama di bagian dagu.
Luka itu dialami Fahmi sejak masih merangkak menuju ke sekolah hingga berjalan dengan tongkat.
"Bekas luka di paha karena belajar jalan kaki. Kalau bekas luka yang lain, waktu dia jalan merangkak," kata Sabber, ayah Fahmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.