SURABAYA, KOMPAS.com - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diklaim telah berhasil menurunkan kasus Covid-19 di Kota Surabaya.
Namun demikian, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut, naik turunnya kasus Covid-19 sangat dipengaruhi oleh wilayah aglomerasi.
Artinya, kasus di daerah atau kabupaten sekitar dapat berimplikasi terhadap meningkatnya Covid-19 di Surabaya.
Baca juga: Eri Cahyadi Targetkan Vaksinasi di Surabaya Rampung 100 Persen dalam 40 Hari, Asalkan...
Eri menyatakan, berdasarkan hasil evaluasi PPKM yang dilakukannya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), saat ini kasus Covid-19 di Kota Pahlawan sudah turun.
Namun ia juga menyadari hal ini tentu dapat dipengaruhi terhadap kasus di wilayah aglomerasi.
"Semua sudah kita lakukan evaluasi dan sekarang memang Surabaya kalau bicara zona sudah turun (dari merah ke oranye)," kata Eri di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (23/8/2021).
Relaksasi bagi pelaku usaha
Selain itu, Eri juga menjelaskan, bahwa pemerintah pusat telah memberikan kebijakan relaksasi usaha secara bertahap.
Salah satunya, memperbolehkan pusat perbelanjaan atau mal beroperasi dengan kapasitas 50 persen.
Ini sebagaimana tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru Nomor 34 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3 dan 2.
"Ketika masih level 4 tapi sudah mulai 50 persen dibuka semua. Sehingga tujuannya meskipun sudah menurun, tapi pembukaan dilakukan secara bertahap," kata dia.
Baca juga: Armada Baru Suroboyo Bus Diluncurkan, Bisa Bayar Pakai Sampah Botol Plastik atau Non-tunai