Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Salah Paham, Keluarga Pasien Mengeluhkan Pelayanan RS di Medan

Kompas.com - 23/08/2021, 20:33 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com - Keluarga salah satu pasien mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit Mitra Sejati di Medan, Sumatera Utara.

Pasien tersebut bernama Emmy Diana boru Harahap (58), warga Lingkungan V, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang.

Awalnya, pihak keluarga membawanya ke rumah sakit itu karena menderita stroke pada 17 Agustus 2021.

"Kami berharap, istri saya dirawat inap saat itu juga," kata suami Emmy, Maraden Saragih, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Bobby Nasution: Kasus Covid-19 Kota Medan 400-500 Per Hari, Bisa Saja Giliran Keluarga atau Kita Sendiri

Namun, saat itu pihak rumah sakit menyodorkan surat pernyataan protokol Covid-19.

Surat pernyataan tersebut, menurut Maraden, sebagai syarat agar pihak rumah sakit merujuk istrinya ke RSUP Adam Malik.

Namun, pihak keluarga menolak.

Mereka beralasan, Emmy bukan pasien Covid-19.

Apalagi, pasien itu sudah jelas menderita stroke sejak cukup lama.

"Jelas tidak terima istri saya dinyatakan Covid-19. Sebab dia menderita penyakit stroke sudah lama," kata Maraden.

Baca juga: Setelah Berkantor di Zona Merah, Bobby Nasution Sebut Kasus Covid-19 Menurun

Maraden merasa bahwa pihak rumah sakit bukan membantu, tetapi malah mempersulit mereka.

Padahal, kondisi istrinya yang saat itu sangat membutuhkan pertolongan.

Mereka pun akhirnya membawa pulang pasien tersebut ke rumah dan dirawat seadanya.

Namun, pada Senin ini, sekitar pukul 04.00 WIB, pasien meninggal dunia.

"Dalam empat hari terakhir ini, kondisi istri saya semakin memburuk," kata Maraden.

Dia mengaku kecewa dengan perlakuan rumah sakit terhadap istrinya.

Maraden mengatakan, dengan segala keterbatasan yang ada, pihaknya tidak tahu harus berbuat apa.

 

Konfirmasi pihak rumah sakit

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak rumah sakit menyebutkan bahwa saat itu kondisi ICU untuk pasien umum maupun ICU khusus Covid-19 sudah penuh.

Dengan demikian, pasien Emmy harus dirujuk ke rumah sakit lain.

"Pasien itu memang menderita penyakit stroke, diminta ke ICU. Namun pada saat itu ICU kita penuh, baik ICU umum maupun ICU Covid," kata Humas RS Mitra Sejati Erwinsyah Dimiati Lubis saat dikonfirmasi, Senin.

Dia menjelaskan, surat pernyataan yang diberikan kepada keluarga pasien itu sebagai bentuk antisipasi atau berjaga-jaga, apabila pasien tersebut memiliki gejala Covid-19.

Jika memiliki gejala Covid-19, maka akan langsung diisolasi.

"Jadi kita rujuk ke RSUP Haji Adam Malik. Disampaikan pihak RS Mitra Sejati bahwa kalau hendak dirujuk ke Adam Malik harus ada surat pernyataan jika ada gejala Covid harus diisolasi. Makanya kita buat surat pernyataan itu," kata Erwinsyah.

Namun, menurut Erwinsyah, keluarga pasien menolak dan membawa pasien pulang.

"Karena pasien tidak mau, makanya langsung pulang," ucap Erwinsyah.

Erwinsyah menegaskan bahwa surat pernyataan yang diminta untuk diteken itu sudah sesuai dengan prosedur rujukan yang berlaku selama pandemi Covid-19.

Pihak rumah sakit sudah berupaya menjelaskan, namun pihak keluarga enggan menerimanya.

"Tapi mereka tidak mau menandatangani surat pernyataan tersebut dan itu sudah SOP untuk dirujuk ke Adam Malik. Kalau ada surat pernyataan itu ketika dicek hasilnya negatif, kan tidak diisolasi. Itu untuk menjaga saja. Mungkin karena mendengar itu banyak masyarakat yang tidak mau. Bukan kita tidak terima, tapi pada saat itu ICU kita penuh," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com