GRESIK, KOMPAS.com - Berbagai langkah dilakukan oleh Satgas penanganan Covid-19 Gresik, agar pasien bergejala ringan yang masih menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah, bersedia melakukan karantina di tempat isolasi terpusat (isoter).
Pemkab Gresik sendiri telah menyiapkan Rumah Sakit Lapangan (RSL) di area Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) sebagai lokasi isoter.
Voucer belanja
Untuk membujuk warga yang menjalani isoman di rumah, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, berjanji akan memberikan voucer belanja senilai Rp 200.000, bagi mereka yang berkenan melakoni masa isolasi di Gejos.
Hal itu diungkapkan oleh Gus Yani-sapaan Fandi Akhmad Yani, ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Amudi, kepala Desa Campurejo, dalam agenda rapat koordinasi di kantor Pemkab Gresik, Senin (23/8/2021).
"Bagi masyarakat Gakin (keluarga miskin) yang terpapar Covid-19 dan siap diisolasi terpusat di RSL Gejos, kami akan memberikan voucer belanja dan akan kami siapkan di Posko Covid-19 di eks Wilker (wilayah kerja). Perawatan isoter di RSL Gejos juga lebih terawat, paling hanya seminggu sudah (diperbolehkan) pulang," kata Gus Yani, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.
Baca juga: Cerita Pasutri yang Turun dari Motor dan Hormat Bendera di Gresik: Saya Pikir Awalnya Ditilang...
Gus Yani mengatakan, pelaksanaan pemindahan pasien isoman ke tempat isolasi terpusat harus segera dilakukan.
Sebab, hal ini merupakan anjuran dari Presiden Joko Widodo.
Untuk pelaksanaan di lapangan, kata Gus Yani, harus menekankan sikap-sikap humanis dan sebisa mungkin tidak melakukan pemaksaan terhadap pasien terpapar Covid-19.
“Kami mengumpulkan para Kades dan Lurah, tiga pilar di kecamatan secara mendadak ini hanya untuk sebuah komitmen bersama, untuk pelaksanaan isoter ini secepatnya. Sebab kalau Pemerintah Desa tidak mau membantu, kami akan kesulitan melaksanakan," ujar Gus Yani.
Baca juga: Bersebelahan dengan Pabrik, Rumah Isoter Ini Dijamin Tak Akan Kekurangan Oksigen